Buntut Panjang Ucapan Wasekjen PDIP, Warga hingga Eks DPR RI Lapor Polisi

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 04 Desember 2018 | 07:07 WIB
Buntut Panjang Ucapan Wasekjen PDIP, Warga hingga Eks DPR RI Lapor Polisi
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah.[suara.com/Bowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anhar turut menyertakan sejumlah barang bukti untuk diserahkan ke penyidik Bareskrim, di antaranya foto kopi kliping berita media daring yang memuat berita pernyataan Ahmad Basarah.

Pihaknya pun berharap polisi segera menindaklanjuti laporannya.

Polemik ini berawal dari Ahmad Basarah yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P menyebut bahwa maraknya korupsi di Tanah Air dimulai sejak era Presiden ke-2 RI, Soeharto. Ahmad pun menyebut Soeharto sebagai guru korupsi di Indonesia.

Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Baca Juga: Bocah 7 Tahun Jadi Youtuber Berhasil Kantongi Rp 313 Miliar

Sebelumnya, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah juga dilaporkan seorang warga negara Indonesia bernama Rizka Prihandi atas ucapannya itu.

"Yang melaporkan adalah warga negara Indonesia yang punya kebanggaan kepada Soeharto. Melaporkan Ahmad Basarah karena pernyataannya di media. Menyebut Soeharto Bapak Korupsi dan Guru Korupsi," ujar kuasa hukum Rizka, Heryanto usai membuat laporan Senin malam.

Heryanto menegaskan jika kliennya tak memiliki afiliasi dengan partai politik manapun.

Di tempat yang sama, Rizka Prihandy mengaku tahu pernyataan Basarah dari pemberitaan di media. Dia menilai ucapan Basarah bermuatan unsur ujaran kebencian kepada Soeharto.

"Kami loyalis dan pecinta Soeharto melaporkan yang bersangkutan, agar menjadi tindakan hukum lebih baik. Karena kami tidak ingin ada preseden buruk ke depannya," ujarnya.

Baca Juga: Habib Bahar Dilaporkan Menghina Jokowi, Fadli Zon: Nggak Usah Baper

Saat membuat laporan, Rizka Prihandy membawa sejumlah barang bukti berupa klipping pemberitaan di media online terkait ucapan Ahmad Basarah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI