Suara.com - Muhammad Idris (53), peserta aksi Reuni Akbar 212 yang meninggal dunia usai mengikuti aksi di kawasan Monas, Jakarta, disebut sebagai simpatisan pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Kedekatan Idris dengan orang-orang Partai Gerindra disampaikan keponakan almarhum, Ibnu Majah (32).
Ibnu mengatakan almarhum Muhammad Idris bukan bagian dari tim sukses Prabowo - Sandiaga. Namun Ketua RW 08 Kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur, itu dikenal dekat dengan sejumlah politikus partai berlambang burung Garuda.
"Setahu saya dia bukan tim sukses tapi bagian dari Gerindra. Maksudnya setahu saya si memang dekat sama orang-orang Gerindra," kata Ibnu saat ditemui di rumah duka di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).
Ibnu kemudian mengungkapkan kalau sebagaian besar warga Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur merupakan simpatisan pendukung Prabowo. Meski begitu, Ibnu kembali menegaskan kalau almaruh bukan merupakan bagian dari tim sukses atau kader partai Gerindra.
Baca Juga: Mantan Dirut Pertamina Dilantik Jadi Kepala SKK Migas
"Mungkin kalau kampung sini mayoritas saya bisa bilang memang (dukungannya) lebih kesana (Prabowo). Ada juga si sebagain ke kubu sebelah (Jokowi)," kata dia.
Untuk diketahui, almarhum Muhammad Idris meninggal dunia usai menghadiri acara reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (12/2). Kepergian Muhammad Idris meninggalkan seorang istri bernama Nur Aida serta dua orang anak bernama Erin Kalina (26) dan Muhammad Fadli (24).
Kepergian almarhum Muhammad Idris mendapatkan perhatian dari sejumlah tokoh. Tidak hanya dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bahkan Calon Presiden Prabowo Subianto melalui akun Twitter milik pribadinya @prabowo juga turut menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya almarhum Muhammad Idris.
Selain melalui akun Twitter milik pribadinya, Prabowo juga mengucapkan duka cita melalui sebuah karangan bunga. Karangan bunga Prabowo untuk keluarga almarhum Muhammad Idris itu terpajang di depan Masjid Jami Ittihadul Ikhwan yang terletak tak jauh dari rumah duka di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca Juga: Membunuh dan Setubuhi Eka dengan Sadis, Fajar Terancam Hukuman Mati