Suara.com - Penceramah Habib Bahar bin Smith diketahui menolak minta maaf dan memilih membusuk di penjara setelah menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi banci. Terkait itu, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menganggap setiap orang yang dinyatakan bersalah akan ditentukan lama masa tahanan.
"Kalau soal membusuk atau tidak membusuk ya itu urusan dia lah. Urusan hukum kok, dan nggak ada itu pidana pembusukan itu di penjara. Di penjara itu ada tahunnya, gitu lho," kata Jazilul di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Meski demikian Jazilul melihat apa yang dilakukan Habib Bahar bukanlah permasalahan yang besar. Oleh sebab itu, Jazilul meminta seluruh pihak untuk tidak membesar-besarkannya.
"Itu urusannya dia lah itu soal sepele itu, nggak usah dibesar-besarkan. Saya juga nggak begitu kenal," kata Jazilul.
Baca Juga: Kisah Peserta Reuni 212 yang Tewas, Berencana Umrah Sama Istri Tahun Depan
Jazilul kemudian menganggap ucapan Habib Bahar tidak bijaksana sebagai penceramah. Apalagi menghina orang dan menyebut Jokowi banci dalam ceramahnya.
"Berdakwah dengan cara begitu, itu juga tidak menggunakan azaz yang ada di Islam, dengan cara yang santun dengan cara yang bijaksana, apakah model begitu itu bijaksana? kan nggak," ujarnya.