Suara.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian mengingatkan anggotanya di Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) untuk melakukan pendekatan humanis kepada para nelayan. Tito menyebut tugas Polisi Air bukan hanya melalukan penanggakapan terhadap para pencuri ikan, namun harus ada edukiasi bagi para nelayan.
Tito kemudian menyoroti beberapa oknum anggotaya yang melakukan pemerasan kepada para nelayan yang diduga mencuri ikan.
"Saya contohkan tadi masalah nelayan, jangan hanya asal tangkap nelayan, tapi bantu beri solusi kepada mereka. Jangan asal tangkap kemudian nanti diperas lagi. Itu yang seperti itu akan saya tindak keras," ujar Tito di acara perayaan hari ulang tahun Polairud, di markas Korps Polairud, pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Senin (3/12/2018).
Menurut Tito, perlindungan dan edukasi kepada para nelayan harus melibatkan sejumlah kementerian trkait. Diantaranya Kementerin Kelautan dan Perikanan.
Baca Juga: Peserta Reuni 212 Tewas, Keluarga Bersyukur Idris Meninggal Saat Berjihad
Tito tidak ingin pekerjaan yang menjadi satu-satunya sumber pencaharian nelayan tersendat karena regulasi yang ada.
"Untuk kepada nelayan-nelayan yang memang mereka mencari makan untuk keluarganya kemudian mungkin terhambat perizinan segala macam kasih toleransi lah. Kita percepat bantu perizinannya dan lain-lain. Koordinasi dengan pihak terkait," kata dia.
Namun hal itu, kata Tito, tidak berlaku kepada para pencari ikan yang menggunakan bom serta bahan kimia. Dirinya tidak segan melakukan tindakan tegas pasalnya perbuatan para pelaku merusak ekosistem laut.
"Kalau bom ikan nggak ada solusi, tangkep itu. Karena merusak terumbu karang yang menjadi tempat pijakan berkembangnya ikan. Kemudian menggunakan racun bahan kimia itu merusak, tangkap nggak ada toleransi, " tegasnya
Baca Juga: Perkumpulan Penyandang Disabilitas Minta Dilibatkan Dalam Pembangunan