Suara.com - Erin (26) putri almarhum Muhammad Idris mengaku tidak memiliki firasat sebelum ayah tercintanya meninggal. Muhammad Idris diketahui meninggal usai mengikuti reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018) kemarin.
Meski tak memiliki firasat, Erin mengaku almarhum Muhammad Idris sempat berpesan kepadanya. Pesan tersebut adalah agar Erin segera memperbaiki rumah.
Erin menuturkan, dua minggu sebelum ayahnya meninggal, Muhammad Idris sempat mengatakan kepada dirinya kalau almarhum merasa mau meninggal. Ketika itu, ia mengingatkan agar Erin segera memperbaiki rumah.
"Ya pokoknya ngomongnya gitu deh, ini kan rumah juga lagi dibenerin, kata bapak, gue udeh kaya mau meninggal, rapi-rapi rumah, rumah dirapiin," tutur Erin menirukan pesan almarhum ayahnya saat ditemui di TPU Kober, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/12/2018).
Baca Juga: Polisi Panggil Petinggi PP Muhammadiyah Soal Kasus Dana Kemah
Menurut Erin ayahnya itu memang memiliki riwayat penyakit jantung. Muhammad Idris juga pernah menjalani operasi pemasangan ring jantung sebanyak dua kali.
Karena itu, Erin menduga ayahnya meninggal karena kecapekan. Terlebih, sebelum mengikuti acara reuni 212 ayahnya juga tengah sibuk mengurus acara Maulid Nabi SAW di lingkungan warganya.
"Kecapekan, soalnya kan malamnya itu abis maulid begadang, pokoknya enggak tidur, kurang tidur, tidur cuma tiga jaman terus langsung ke sana (acara reuni 212). Mungkin kecapekan, sesak juga banyak orang," imbuhnya.
Diketahui, Muhammad Idris meninggal dunia usai menghadiri acara reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (12/2). Kepergian Muhammad Idris meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Jenazah Muhammad Idris telah dimakamkan di TPU Kober, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/12) siang. Prosesi pemakaman Muhammad Idris diiring ratusan pelayat yang membawa bendera berkalimat tauhid.
Baca Juga: Ujaran Jokowi Banci, Ini yang Dilakukan Polisi Setelah Habib Bahar Mangkir