Suara.com - Misteri penemuan mayat mengapung di Selat Malaka tepatnya di perairan Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, mulai terkuak. Diduga ada 19 orang tenggelam dari sebuah kapal cepat atau speedboat Malaysia ke Indonesia masuk melalui Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Sejauh ini, sebanyak 8 mayat secara beruntun ditemukan mengapung dengan kondisi memprihatinkan di perarian Pesisir Bengkalis. Dari delapan mayat itu tiga di antara berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Ujang Caniago asal Sumatera Barat (Sumbar), Mimi Dewi asal Sumbar dan Maya Karina Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Diduga para korban, nekat menerobos jalur ilegal untuk pulang ke kampung halaman masing-masing setelah sempat bekerja di Negeri Jiran malaysia," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Minggu (2/12/2018).
Menurut sumber itu, diperkirakan rombongan berangkat pada Rabu, 21 November 2018 lalu pada tengah malam. Namun, kapal cepat yang mereka tumpangi tenggelam di perairan laut antara perbatasan Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga: Pembunuhan Anggota PPS Terencana, Idris Berpura-pura Jadi Pasien Gigi
Sementara, Kapolres Bengkalis, AKBP Yusup Rahmanto melalui Kasat Reskrim AKP Andrie Setiawan dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan evakuasi korban yang masih kemungkinan masih akan ditemukan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia.
"Masih didalami, kita fokus evakuasi dan berkoordinasi dengan PDRM (Polis Diraja Malaysia)," singkat Andrie Setiawan melalu pesan WhatsApp.