Suara.com - Tim Indonesia berhasil meraih enam emas dan tiga perak dalam kejuaraan keahlian tingkat Asia atau Worldskills Asia (WSA) 2018 yang diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bangga dengan prestasi yang diraih para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut.
"Dengan prestasi yang kita raih ini, sekarang kita berada pada ranking pertama Asia," ujar Muhadjir saat menyambut kedatangan para delegasi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/12/2018) seperti dilansir dari Antara.
Muhadjir mengaku sudah melaporkan prestasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kepala Negara kata dia, mengaku bangga dan meminta agar semua SMK mengikuti apa yang sudah dicapai tersebut.
Untuk diketahui, enam medali emas tersebut diraih oleh Luki Centuri untuk bidang lomba desain we (Web Design), Firli Rizki untuk bidang lomb instalasi listrik (Electrical Installation), Rizki Muhammad untuk bidang sistem administrasi jaringan IT (Network System Administration).
Baca Juga: Anies: Aksi Reuni 212 Gerakkan Perekonomian Jakarta
Kemudian Hengky Sanjaya untuk bidang lomba solusi piranti lunak IT bisnis (IT Software Solution for Business), Isnaeni Wulandari untuk bidang lomba teknologi fesyen (Fashion Technology), dan A Nur Fatkhul Cholbi untuk bidang lomba Pengatur suhu ruang dan pendinginan (Refrigeration and Air Conditioning).
Sementara untuk medali perak diraih Salyan Alqosomi untuk bidang lomba Welding, Mustaqim untuk bidang lomba teknologi otomobil (Automobile Technology), dan M Khairul Abdulloah untuk lomba Electronik.
Para delegasi tersebut merupakan lulusan SMKN 3 Boyolangu, SMKN 2 Kendal, SMKN 4 Surakarta, SMKN Bandung, SMKN 2 Banyumas, SMKN 2 Serang, SMKN 2 Sukohardjo, SMKN PGRI 3 Malang, dan SMKN Immanuel.
WSA 2018 diikuti oleh 19 negara. WSA merupakan ajang yang diselenggarakan dua tahun sekali dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing Asia dan meningkatkan persaudaraan diantara negara Asia.
"Rencananya, para pemenang ini akan kami berikan beasiswa hingga S2 ke Jerman. Agar nantinya pulang, bisa menularkan ilmu yang didapatnya ke siswa SMK ," kata Muhadjir.
Baca Juga: Acara Berjalan Damai dan Tertib, Anies Sebut Penolak Reuni Akbar 212 Kecewa
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan Jerman dipilih karena Kemendikbud memiliki kerja sama dalam peningkatan vokasi.