Apalagi menurutnya secara fisik para transpuan tersebut masih sempurna. Sehingga peluang bekerja masih besar, walaupun diakuinya pekerjaan untuk sekfor formal tidak ada. Tetapi pekerjaan sektor informal masih terbuka lebar, tinggal mereka berupaya serius untuk melatih diri.
“Misalnya mereka mau menjahit, kita berikan pelatihan nantinya,” katanya.
Namun, kalau nantinya para transpuan tersebut ingin mendapat pelatihan yang lain tidak hanya salon, menurutnya bisa diajukan.Termasuk juga bagi yang ingin membuka usaha sendiri.
Program kredit usaha rakyat bagi usaha kecil menengah (UKM) terbuka lebar bagi masyarakat, termasuk juga bagi para transpuan. Ada dana bergulir yang bisa dimanfaatkan jika ingin mengembangkan usaha.
Baca Juga: Duh, Alexa Bisa Prediksi Kapan Pasangan Putus Lho!
“Tahun 2018 saja, kalau tidak salah ada Rp 6,5 miliar untuk dana bergulir,” katanya.
Memang dana ini disiapkan pemerintah bagi para pelaku UKM yang telah mempunya usaha setidaknya dua tahun berjalan. Sedangkan Putri dan Lila belum punya kesempatan membuka usaha baru karena terkendala modal.
Menurut Udin, kesempatan kerja bisa dibuat sendiri oleh para transpuan. Asalkan dapat memaksimalkan berbagai pelatihan yang diberikan, supaya terbebas dari pekerjaan lamanya.
Namun begitu, keberhasilan para waria memang diakuinya tergantung dari penerimaan masyarakat. Tidak semua dapat menerima penampilan transpuan yang sebagian besar berubah.
“Dilema juga, kita juga tidak bisa memaksa masyarakat untuk bisa menerima mereka 100 persen,” ujar Udin.
Baca Juga: Bantah Stop Produksi Xenia, Daihatsu: Jumlahnya Terus Turun
Namun begitu, menurutnya masyarakat bisa menerima jika para transpuan tersebut membuka dirinya sendiri. Anggapan bahwa mereka dikucilkan sebaiknya dibuang jauh-jauh.