Tol Trans Jawa Segera Rampung, Pemda Harus Kreatif Kembangkan Ekonomi

Jum'at, 30 November 2018 | 15:40 WIB
Tol Trans Jawa Segera Rampung, Pemda Harus Kreatif Kembangkan Ekonomi
Presiden Joko Widodo meresmikan tol segmen Sragen - Ngawi pada Rabu (28/1/2018). (Dok: PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Sugiyartanto yakin, tol Trans Jawa Merak - Surabaya akan terhubung sepenuhnya akhir tahun ini. Hal tersebut didasari pada konstruksi semua tol yang tersisa, akan segera rampung.

"Saya yakin akan selesai semua, karena progresnya semua sudah di atas 95 persen , tinggal penyelesaian akhir untuk ruas Pemalang - Batang, Batang - Semarang, Kartosuro - Salatiga, Wilangan - Kertosono," sebut Sugi, usai peresmian tol Sragen-Ngawi, Jawa Timur, Rabu (28/1/2018).

Beroperasionalnya tol Trans Jawa ini, nantinya diharapkan akan meningkatkan perekonomian wilayah yang dilalui tol tersebut. Untuk itu, tempat peristirahatan (rest area) di jalan-jalan tol Trans Jawa diperuntukkan untuk mendukung kegiatan ekonomi lokal melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Tol segmen Sragen - Ngawi. (Dok: PUPR)
Tol segmen Sragen - Ngawi. (Dok: PUPR)

"Tol ini akan bisa memacu dan memicu percepatan potensi wisata lokal dan ekonomi lokal. Ini harus bisa dimanfaatkan semuanya oleh pemerintah kabupaten/kota yang dilalui," terangnya.

Baca Juga: Kementrian PUPR Investigasi Jalur Puncak yang Retak

Menurut Sugi, pemerintah mendorong pertumbuhan potensi perekonomian lokal melalui UMKM setempat. Pemanfaatan sebagian besar area komersil di setiap rest area dikhususkan untuk UMKM.

"Misalnya kita, saat ini ada di rest area tipe B, dari 25 tenant (tempat usaha) yang ada, 70 persennya atau sebanyak 20 kiosnya khusus untuk UMKM lokal," katanya.

Pemanfaatan sebagian rest area untuk kawasan komersial, sebenarnya termasuk pendapatan lain-lain bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pemilik konsesi ruas tol yang bersangkutan. Namun Sugi menuturkan, kontribusi penyewaan rest area tersebut bagi keuntungan BUJT relatif kecil.

Untuk itu, pemerintah mengarahkan BUJT agar pemanfaatanya lebih kepada aspek sosial dengan mendukung potensi perekonomian lokal.

"Sistemnya sewa yang dikelola oleh Badan Usaha. UMKM setempat, yang berminat menyewa akan diverifikasi oleh pemerintah kabupaten/kota, dimana rest area tersebut berada," tambahnya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Terjunkan 96 Insinyur Muda untuk Pulihkan NTB

Peresmian Tol Sragen-Ngawi        
Presiden Joko Widodo meresmikan tol segmen Sragen - Ngawi pada Rabu (28/11/2018). Turut mendampingi antara lain, Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Dirjen Bina Marga, Sugiyartanto.

Presiden Joko Widodo meresmikan tol segmen Sragen - Ngawi pada Rabu (28/1/2018). (Dok: PUPR)
Presiden Joko Widodo meresmikan tol segmen Sragen - Ngawi pada Rabu (28/1/2018). (Dok: PUPR)

Dengan diresmikannya segmen Sragen - Ngawi ini, maka panjang jalan tol Trans Jawa dari Merak - Ngawi, maka panjang tol Trans Jawa dari Merak - Surabaya yang sudah beroprasi menjadi 690 km, dari keseluruhan 870 km.  Sementara empat ruas tol sepanjang 180 km yang masih dalam tahap penyelesaian akhir adalah ruas tol Pemalang - Batang (33 km), Batang Semarang (75 km), Salatiga - Solo (33 km), dan Wilangan - Kertosono (39 km).

"Saya senang sekali, tol Solo - Ngawi segmen Sragen - Ngawi diresmikan. Artinya, sebentar lagi dari Jakarta - Surabaya di akhir 2018, insya Allah akan tersambung," ujar Presiden.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI