Dirjen PSP: Kenali yang Jadi Kendala, Cari Langkah Strategis

Jum'at, 30 November 2018 | 12:55 WIB
Dirjen PSP: Kenali yang Jadi Kendala, Cari Langkah Strategis
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Pending Dadih Permana. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Kenali apa yang jadi kendala dalam mempercepat pelaksanaan program. Mari kita bicarakan bersama untuk mendapatkan langkah-langkah strategis," papar Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Pending Dadih Permana, dalam "Konsolidasi Hasil Pembangunan Pertanian TA. 2018",  di Mataram, Rabu (28/11/18/2018).

Di depan para kepala dinas dan petugas satker dinas pertanian, baik provinsi maupun kabupaten/ kota seluruh Indonesia, Dadih menyinggung kegiatan cetak sawah yang perlu dicermati kembali. Menurutnya, kegiatan cetak sawah yang telah disepakati dalam rapat konsolidasi cetak sawah dua bulan lalu di Bogor, ternyata setelah kembali ke daerah masing-masing, banyak yang keluar dari kesepakatan.

Ia juga menyoroti kegiatan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK), yang realisasinya belum sesuai harapan. Ia mengungkapkan bahwa realisasi kegiatan tersebut sampai saat ini masih rendah, yaitu baru 30 persen.

Menurutnya, perlu ada langkah-langkah strategis agar realisasi bisa tercapai sesuai harapan.

Baca Juga: Dalam 4 Tahun, Kementan Mampu Turunkan Inflasi secara Drastis

Demikian juga untuk kegiatan Optimasi Lahan Rawa, yang menurutnya, saat ini Mentan, melalui program SERASI (selamatkan rawa sejahterakan petani) 2019 akan mengoptimasi lahan rawa seluas 500 ribu ha. Kegiatan tersebut akan difokuskan di 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.

Namun kemudian ada Lampung dan Jambi di Sumatera, dan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat di Kalimantan. Di Sulawesi Selatan dilaksanakan di daerah Wajo.

Dadih berpesan agar tiap daerah memastikan CPCL-nya, sehingga segera dapat dieksekusi.

Menyinggung realisasi kegiatan, Dadih mengungkapkan bahwa sampai saat ini, realisasi anggaran Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian baru 55,71 persen dari total anggaran Rp6,03 triliun. Dari sisi kuantitas turun dari tahun lalu.

Namun untuk dana TP realisasi cukup menggembirakan, yaitu 83,11 persen dari anggaran Rp 1,76 triliun. Ia berharap, tahun depan realisasi  bisa ditingkatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI