Suara.com - Kepolisian terus mendalami fakta baru terkait kasus pembunuhan terhadap Ciktuti Iin Puspita (22) pemandu karaoke yang mayatnya disimpan dalam lemari.
Polisi telah memeriksa satu dari empat lelaki yang mengorder jasa karaoke kepada Iin dan tersangka Nissa Regina di sebuah hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol. Indra Jafar menerangkan, lelaki yang diperiksa tersebut mengakui tidak mengetahui perihal uang tip sejumlah Rp 1,8 juta yang berujung pada pembunuhan terhadap Iin.
"Mereka mencari hiburan saja, jadi seperti itu. Dia menyampaikan betul, ada mereka. Ada juga mereka tamu, berempat. Memang betul ada. Tetapi untuk masalah perjanjian itu tidak tahu menahu," ujar Indra saat dikonfirmasi, Jumat (30/11/2018).
Guna mengetahui perihal uang tip yang berujung maut tersebut, polisi berencana memeriksa seorang lelaki yang pergi bersama Nissa. Hal tersebut lantaran mereka pergi ke beberapa hotel secara terpisah.
"Nanti kita akan periksa temannya. Karena yang sama-sama NR, belum kita periksa," tambahnya.
Lebih lanjut, ketika disinggung soal hotel mana saja yang menjadi destinasi masing-masing lelaki bersama para wanita, Indra mengaku belum bisa menyampaikan hal itu.
Indra beralasan jika saat ini pihaknya baru memeriksa beberapa lelaki terkait dengan keterangan yang diberikan oleh Nissa.
"Nanti kalau sudah ketemu baru bisa menyebutkan kemana-kemananya," pungkas Indra.