Korban Lion Air Jatuh akan Tuntut Boeing 10 Juta Dolar AS

Kamis, 29 November 2018 | 11:29 WIB
Korban Lion Air Jatuh akan Tuntut Boeing 10 Juta Dolar AS
Hotman Paris akan membantu korban Lion Air jatuh menggugat Boeing dengan menggandeng pengacara Amerika Serikat. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengacara Hotman Paris Hutapea menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada keluarga korban pesawat jatuh Lion Air JT 610 secara gratis. Hotman menegaskan, pihaknya akan menuntut perusahaan Boeing senilai 10 juta dolar Amerika Serikat.

Hotman mengatakan, ia bersama firma hukum asal Amerika Serikat, Ribbeck Law Chartered akan membantu keluarga korban Lion Air jatuh mengajukan gugatan sebesar 5 hingga 10 juta dolar AS per penumpang. Gugatan ganti rugi itu senilai dengan nilai ganti rugi kasus serupa di Eropa.

"Untuk sementara konservatif memakai kasus-kasus di Eropa di mana rata-rata di sana ganti rugi jika ada dugaan kelalaian pabrik itu 5 juta sampai 10 juta dolar per penumpang," kata Hotman dalam konferensi pers di Kedai Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (29/11/2018).

Sementara itu, pengacara dari firma hukum Ribbeck Law Chartered yakni Manuel von Ribbeck mengatakan, dasar gugatan yang disampaikan kepada Boeing adalah adanya dugaan cacat pabrik sehingga pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang digunakan Lion Air mengalami gangguan hingga berujung kecelakaan.

Baca Juga: Amien Rais Sebut Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Sudah Berpolitik Praktis

Dalam seri pesawat baru itu, ada teknologi khusus yang disematkan dalam pesawat namun belum disosialisasikan dengan baik.

Kelalaian yang dilakukan oleh pihak Boeing ini mengakibatkan pilot tidak memahami teknis secara baik. Sehingga, saat kondisi darurat pilot tidak dapat mengoperasikan pesawat dengan baik hingga berujung kecelakaan.

"Boeing dianggap gagal. Pilot tidak diajarkan teknis pesawat, bagaimana kalau terjadi malfungsi di udara. Kemungkinan lalai mengingatkan dan juga ada dugaan gagal desain, cacat produksi," ungkap Manuel.

Manuel pun meminta kepada keluarga korban Lion Air untuk menyatukan suara dan mengajukan gugatan kepada perusahaan Boeing secara bersamaan. Dengan banyaknya keluarga korban yang mengajukan gugatan, maka kekuatan yang terhimpun semakin besar hingga berpotensi memenangkan gugatan.

"Kalau bersatu akan kuat. Jadi bagi keluarga korban tidak perlu diragukan, tidak ada yang di khawatirkan tidak ada bayaran apapun dari kalian," imbuh Manuel.

Baca Juga: Polda Metro Belum Tahu Ada Aksi Tandingan Reuni 212

Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 06.20 WIB. Namun, pesawat itu dilaporkan hilang kontak dan terakhir terjatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI