Pesan Panglima TNI ke KSAD Baru Jenderal Andika

Kamis, 29 November 2018 | 11:07 WIB
Pesan Panglima TNI ke KSAD Baru Jenderal Andika
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa untuk segera mengonsolidasikan secara internal guna melanjutkan program kerja di tahun 2018 dengan menyusun 11 program prioritas yang sudah dicanangkan oleh Panglima TNI.

"Saya yakin Jenderal Andika dengan pengalaman yang penuh dengan kegiatan di TNI Angkatan Darat khususnya sebagai Pangkostrad dan sebelumnya sebagai Dankodiklatad memiliki pengalaman untuk membawa Angkatan Darat yang berprofesional dan solid sesuai harapan kita semua," kata Panglima TNI di sela-sela acara serah terima Jabatan KSAD, di Mabesad, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).

Panglima TNI pun meminta Jenderal Andika untuk melaksanakan komunikasi intensif, baik secara struktural maupun kultural, kepada seluruh jajaran dan keluarga besar TNI AD, termasuk para senior dan purnawirawan TNI AD.

"Jabarkan rencana dan program pembangunan TNI AD, yang diselaraskan dengan 11 program prioritas dari Mabes TNI, serta disusun dalam suatu program 100 hari kerja. Program 100 hari kerja merupakan bentuk percepatan dalam mewujudkan program prioritas tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Panglima TNI Pimpin Sertijab KSAD Jendera Mulyono ke Jenderal Andika

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini juga meminta KSAD baru itu agar mempertahankan dan meningkatkan kekompakan/ soliditas TNI, serta memupuk terus semangat sinergi, demi pengabdian yang terbaik untuk negeri.

Panglima TNI menjelaskan, pada setiap periode kepemimpinan nasional, TNI Angkatan Darat sebagai bagian dari Tentara Nasional Indonesia, selalu memegang peran sentral, dalam menghadapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berbagai ancaman dan tantangan, baik dari dalam maupun luar, telah membentuk TNI Angkatan Darat menjadi organisasi yang dinamis, modern dan adaptif.

"Kompleksitas tugas inilah, yang mendasari kebutuhan TNI Angkatan Darat, akan kepemimpinan yang kuat, profesional, dan visioner. Untuk menjaga keberlanjutan program pembangunan TNI Angkatan Darat, dan ritme pencapaian tugas yang tinggi, dibutuhkan regenerasi kepemimpinan secara terencana dan terstruktur," tuturnya.

Regeneratif Kepemimpinan regeneratif, kata dia, adalah model kepemimpinan integral, berdasarkan pada kerangka kerja, membangun perilaku positif individu anggota organisasi.

Baca Juga: KSAD Peringatkan TNI Tak Terkotak-kotak Politik Praktis

"Kepemimpinan tersebut sekaligus membangun kesadaran secara kolektif pada organisasi. Prinsip dari model kepemimpinan ini adalah untuk meredefinisi siapa diri kita, dan selanjutnya meredesain apa yang akan kita kerjakan," kata Marsekal Hadi. Dengan adanya perubahan pimpinan ditubuh TNI Angkatan Darat, maka diharapkan dapat menjadi angin segar.

Selain itu juga membawa optimisme baru, untuk mewujudkan postur TNI Angkatan Darat yang profesional, modern, dan berkomitmen global.

Andika yang merupakan lulusan Akademi Militer 1987 ini mengawali karir sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Karier pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 itu kemudian berlanjut ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian, Andika mendapat kepercayaan menduduki posisi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada November 2013, sebuah posisi yang diduduki perwira berpangkat brigadir jenderal. Praktis menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ini naik menjadi perwira tinggi bintang satu.

Dua hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober 2014, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal. Tak lama menjabat sebagai Danpaspampres, suami Diah Erwiany itu melanjutkan karier militer sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 30 Mei 2016, sebelum kemudian ditarik ke Jakarta memegang Komandan Kodiklat TNI-AD pada 15 Januari 2018.

Enam bulan kemudian, peruntungan Andika kembali moncer. Ia ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD, sebuah posisi bergengsi di lingkungan TNI AD.

Pria yang memiliki hobby fitnes ini menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kriswanto yang diangkat menjadi Perwira Tinggi (Pati) Markas Besar TNI AD. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI