Suara.com - Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (28/11) malam memutuskan Sunanto sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022.
Sunanto biasa disapa Cak Nanto meraih suara terbanyak dengan raihan 590 dari total sebanyak 1.196 pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada 28 November atau agenda terakhir Muktamar Pemuda Muhammadiyah itu.
Sebelumnya, Sunanto pada kepengurusan PP Pemuda Muhammadiyah sebagai Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antarlembaga Periode 2014-2018 itu, menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak yang telah habis masa jabatannya.
Dahnil Anzar Simanjuntak di arena Muktamar Pemuda Muhammadiyah saat proses pemilihan mengatakan, selama empat tahun memimpin organisasi kemasyarakatan itu, yang paling berat adalah mengemban amanah dalam menegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar.
Baca Juga: Rekam Jejak Ayah Zumi Zola, Gemetar Saat Diperiksa KPK
"Empat tahun ini saya memimpin Pemuda Muhammadiyah yang paling berat adalah tentu efek yang saya terima dari komitmen melakukan dakwah amar makruf nahi mungkar," kata Dahnil seperti dilansir Antara.
Dahnil menyebutkan, beberapa di antaranya dalam melakukan pembelaan terhadap terduga teroris Siyono yang tewas. Kemudian kemudian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan pendampingan-pendampingan terhadap petani.
"Dakwah amar makruf nahi mungkar terutama nahi mungkar itu tidak mudah, karena pasti mendapat perlawanan balik dari mereka-mereka yang takut terganggu," ujar Dahnil.
Dia juga berpesan kepada Pemuda Muhammadiyah bahwa tugas yang perlu dijaga dan ditingkatkan adalah keberanian dalam kebenaran.
"Tugas anak muda itu salah yang perlu dirawat adalah keberanian, keberanian itu kemewahan yang harus dijaga terutama idealisme yang harus terus dijaga," imbuhnya.
Baca Juga: Jenazah Ayah Zumi Zola Tiba di Jambi, Rumah Duka Dipenuhi Pelayat