Suara.com - Capres – Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah zuriah atau keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2019) malam.
Pertemuan kedua belah pihak itu diisi dengan bertukar pikiran terkait dengan dukungannya di Pilpres 2019.
Sandiaga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sejumlah ulama zuriah pendiri NU yang meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi ke kediaman Prabowo. Pasalnya, sebelum mereka berkunjung, Sandiaga dan Prabowo sempat mengunjungi ketiga pesantren, yakni Pesantren Tebuireng, Pesantren Tambak Beras dan Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
“Kami sangat terhormat mendapat kunjungan balasan karena pada hari santri nasional saya dan pak Prabowo mengunjungi tiga pesantren besar ini untuk bersilaturahmi dan napak tilas pada hari santri nasional menapak tilas resolusi jihad yang pada saat itu kami diterima dgn sangat baik,” kata Sandiaga di kediaman Prabowo.
Baca Juga: Data Kabin Kru JT 610 Berbeda, Ini Penjelasan Lion Air
Salah satu cucu dari pendiri NU, Hasyim Ashari, Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan mengungkapkan pada pertemuannya dengan Prabowo, Prabowo sempat menceritakan kalau NU menjadi salah satu pejuang dari lahirnya Indonesia. Gus Irfan sangat mengapresiasi dengan apa yang disampaikan Prabowo.
“Pak Prabowo tadi menjelaskan latar belakang menjadikan ini jauh lebih baik kami dari keluarga dari NU juga sangat terhormat karena beliau mengatakan bahwa Indonesia ini lahir sebagian besar juga karena perjuangan para ulama NU sehingga kehadiran kami di sini semacam mengulang perjuangan para pendahulu,” kata Gus Irfan.
Selain itu adapun zuriah atau keturunan pendiri NU yang mewakili Pesantren Tebuireng, KH Hasyim Karim atau Gus Aying mengaku bangga melihat Prabowo menjadi pembicara utama di The World 2019 Gala Diner yang diselenggarakan The Economist di Singapura, Selasa (27/11/2018).
Melalui forum itu, Prabowo menjelaskan program ekonomi yang ia usung kepada para CEO perusahaan besar di dunia.
"Seorang pemimpin harus jelas dan bisa meyakinkan saat berbicara di forum internasional. Masyarakat saya harap bisa melihat dan menilai siapa sesungguhnya yang punya kualitas kepemimpinan," ucap Kiyai Hasyim.
Baca Juga: PSG Hajar Liverpool di Parc des Princes, Grup C Makin Memanas
Kiyai Hasyim meyakini, mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia tidaklah mudah. Banyak problem yang kini tengah dihadapi bangsa ini. Namun, ia meyakini duet Prabowo-Sandi punya solusi.
"Melihat Prabowo dengan ketegasannya, dengan Pak Sandi dengan humble dan bisa sesuaikan diri dengan milenial, ini pasangan serasi. Kita harus objektif, kita bisa kritik Prabowo-Sandi bila salah. Tapi kalau ada kelebihan harus kita apresiasi," ucap Kiyai Hasyim.