Data Kabin Kru JT 610 Berbeda, Ini Penjelasan Lion Air

Kamis, 29 November 2018 | 06:12 WIB
Data Kabin Kru  JT 610 Berbeda, Ini Penjelasan Lion Air
Ilustrasi pesawat milik maskapai Lion Air (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengungkapkan laporan awal penyebab jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737 MAX 8 PK-LQP penerbangan JT 610. Dalam laporan tersebut KNKT menyebut ada ketidaksesuaian antara data kru kabin yang dituliskan dengan yang bertugas.

Di 'weight and balance' tercatat pramugarinya lima, sementara ditulis di dokumen ada enam.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur Lion Group, Edward Sirait mengatakan, sebenarnya tidak ada perbedaan data. Menurut dia, memang terdapat enam kabin kru yang terdiri dari lima pramugrari dan satu instruktur. 

"Memang menyangkut kejadian ini ada data antara crew yang aktif dengan yang tercatat di salah satu dokumen pesawat," ujar Edward di Gedung Lion Tower, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Baca Juga: PSG Hajar Liverpool di Parc des Princes, Grup C Makin Memanas

"Tetapi di dokumen yang lain sebenarnya sama. Mengenai jumlah cabin crew yang dinyatakan aktif 5 tetapi ada 6. Sebenarnya itu adalah instruktur dia adalah instruktur yang disamakan dengan aktif crew. Tetapi dalam laporan pilot dia adalah aktif crew. ini juga akan kami investigasi," sambung dia. 

Pria yang akrab disapa Edo ini menegaskan kembali bahwa pernyataan bahwa Lion Air selalu memberikan data yang tidak benar itu salah.  Atas pernyataan itu, Edo pun akan meminta klarifikasi kepada KNKT. 

"Kemudian juga ada pertanyaan pertanyaan yang sifatnya tidak tepat seperti ada penyataan Lion Air selalu menyampaikan data yang tidak benar ini kan perlu juga kita minta klarifikasi tidak benarnya yang mana," tutur Edo. 

Sementara terkait rekomendasi, Tambah Edo, Lion pun siap untuk menerapkan apa yang direkomendasikan KNKT pasca jatuhnya pesawat milik maskapai.  

Seperti diketahui, KNKT memberikan dua rekomendasi yang pertama menjamin implementasi dari operation manual part A subchapter 1.4.2 dalam rangka meningkatkan budaya keselamatan dan untuk menjamin pilot dapat mengambil keputusan untuk meneruskan penerbangan.

Baca Juga: Durian Raja Musang Malaysia Jadi Primadona di Tiongkok

Kedua, menjamin semua dokumen operasional diisi dan dikomentasikan secara tepat.

"Kami sudah dan akan melalukan tindak lanjut FU terkait rekomendasi tersebut misalnya mengenai budaya keselamatan itu sebenarnya sebelumnya sudah kita lakukan terus menerus di lingkungan Lion Air, " pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI