Sebut Jokowi Banci, Habib Bahar Smith Diancam 5 Tahun Penjara

Rabu, 28 November 2018 | 21:38 WIB
Sebut Jokowi Banci, Habib Bahar Smith Diancam 5 Tahun Penjara
Bahar bin Smith. [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan pengkhotbah sekaligus tokoh FPI Habib Bahar Bin Smith ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Rabu (28/11/2018).

Habib Smith dilaporkan lantaran ceramahnya yang menghina Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. Dalam ceramah itu, Habib Smith menyebut Jokowi banci.

Muannas menyebut penyataan Habib Smith tak pantas ditujukan pada seorang presiden. Baginya, pernyataan seperti itu tak seharusnya keluar dari mulut seorang ulama seperti Habib Smith.

"Ucapan Bahar mengerikan sekali kepada kepala negara. Kita harus lihat Pak Jokowi sebagai presiden, kepala negara dan kepala pemerintahan, jangan hanya pada pribadi. Ini bukan kritik atau ceramah yang beradab, jika mau protes silakan, tapi jangan melecehkan. Tidak pantas juga orang yang disebut habib dan ulama berkata kasar penuh kebencian seperti itu." Kata Muannas melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Hindari Main Mata, Pekan 34 Liga 1 2018 Digelar Serentak

Muannas menerangkan, ceramah Habib Smith dianggap penuh kebencian dan mengadu domba antaretnis. Tanpa didukung data akurat, lanjut Muannas, ceramah itu akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja.

”Sudah melampaui batas apa yang dilakukan Bahar Bin Smith banyak kegelisahan banyak orang khusus di media sosial yang mendesak saya untuk melaporkan," jelasnya.

"Polisi harus berani proses hukum, polisi jangan gentar. Saya yakin masyarakat tidak mendukung praktik-praktik kebencian model begini," tambah politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Laporan tersebut diterima polisi dengan nomor TBL/6519/XI:2018/PMJ/Ditreskrimsus Tertanggal 28 November 2018.

Habib Bahar dilaporkan melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas UU No 11/2008 Tentang ITE dan Pasal 4 huruf b angka 2 juncto Pasal 16 UU No 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta Pasal 207 KUHP dengan ancaman pidana lebih dari 5 tahun penjara.

Baca Juga: Reuni Akbar 212, Panitia Sedia Panggung buat Umat Agama Lain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI