Teknisi pun melakukan pembersihan Air Data Module (ADM) pitot dan static port kiri untuk memperbaiki IAS dan ALT disagree disertai dengan tes operasional di darat dengan hasil tidak ada masalah. Kemudian Teknisi melakukan pembersihan sambungan kelistrikan pada Elevator Feel Computer disertai dengan tes operasional dengan hasil baik.
Selanjutnya, pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018) 2018, pukul 06.20 WIB
FDR merekam adanya perbedaan antara Aangle of Attack (AoA) kiri dan kanan sekitar 20 derajat yang terjadi terus-menerus sampai dengan akhir rekaman. Sesaat pesawat udara sebelum lepas landas (rotation), stick shaker pada control column sebelah kiri aktif dan terjadi pada hampir seluruh penerbangan.
Saat terbang, SIC sempat bertanya kepada petugas pemandu lalu lintas penerbangan untuk memastikan ketinggian serta kecepatan pesawat udara yang ditampilkan pada layar radar petugas pemandu lalu lintas penerbangan.
Baca Juga: Hasil Investigasi Lion Air JT 610, Pesawat 6 Kali Bermasalah
Kemudian SIC juga melaporkan mengalami masalah kontrol penerbangan atau flight control problem kepada radar petugas pemandu lalu lintas penerbangan.
Setelah flaps dinaikkan, FDR merekam trim AND otomatis aktif diikuti dengan input dari pilot untuk melakukan trim aircraft nose up (ANU). Trim AND otomatis berhenti ketika flaps diturunkan. Ketika flaps dinaikkan kembali, trim AND otomatis dan input dari pilot untuk melakukan trim aircraft nose up (ANU) terjadi kembali dan berlanjut selama penerbangan hingga akhirnya beberapa menit kemudian FDR berhenti merekam data.
Berkenaan dengan itu, Nurcahyo mengungkapkan sampai dengan laporan pendahuluan investigasi ini disamoikan CVR belum juga ditemuakan.
“Sampai dengan laporan awal ini diterbitkan, Cockpit Voice Recorder (CVR) masih belum berhasil ditemukan dan kegiatan pencarian masih dilakukan,” ucapnya.
Baca Juga: Hasil Investigasi Lion Air JT 610, KNKT Terbitkan 2 Rekomendasi