"Petani sudah kebingungan menangani hama tikus. Sebenarnya yang efektif pakai jebakan tikus (berlistrik) itu tapi sekarang dilarang dan harus kita tinggalkan karena sering memakan korban jiwa," kata Suharno.
Marsudi menambahkan, pengengendalian hama tikus hanya bisa dilakukan secara terpadu menggunakan umpan tikus, gropyokan maupun musuh alami. Karena jika menggunakan jebakan tikus dari listrik akan membahayakan banyak orang. Selama 2018 saja ada tujuh orang tewas akibat tersengat aliran listrik untuk jebakan tikus milik petani.
Para petani hanya bisa berharap hama tikus segera dapat di kendalikan menjelang musim tanam ini.Jika tidak ribuan hektare sawah milik petani di Ngawi akan terancam gagal panen.
Artikel ini pertama kali terbit di laman Beritajatim.com dengan judul: "Petani Ngawi Pakai Bom Demi Basmi Tikus"
Baca Juga: Kepanasan Usai Pesta Miras, Nyawa Anton Melayang di Pemandian