Suara.com - Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, memperluas area pencarian tujuh anak buah kapal KM Multi Prima I yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Kapoposang Bali, utara perairan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (24/11).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya, di Mataram, Senin malam, mengatakan upaya pencarian terhadap tujuh korban belum membuahkan hasil hingga hari ketiga.
"Rencana besok masih melakukan penyisiran sesuai dengan SAR Map. Lokasi pencarian diperluas hingga ke perairan Pulau Sedapur, Kabupaten Sumbawa," katanya seperti dilansir Antara.
Menurut informasi, seluruh korban menggunakan rompi penolong, sehingga ada kemungkinan korban terdampar di Pulau Sedapur.
Baca Juga: Keluarga Desak Basarnas Ikut Cari 7 ABK KM Multi Prima yang Karam
Upaya pencarian di sekitar Pulau Sedapur yang berada di selatan Pulau Kapoposang Bali, dilakukan karena arus dan angin cenderung mengarah ke sana.
Sidakarya menyebutkan sebanyak 18 personel melakukan upaya pencarian menggunakan Rescue Boat 220 Mataram.
Operasi pencarian juga melibatkan unsur-unsur terkait, seperti TNI Angkatan Laut Mataram, Pol Airud Polda NTB, SROP dan unsur terkait lainnya.
Upaya pencarian dari udara menggunakan pesawat Patroli Maritim TNI Angkatan Laut juga dilakukan pada Minggu (25/11). Pesawat tersebut terbang dari Surabaya, Jawa Timur.
"Namun setelah melakukan pencarian selama satu jam, pesawat udara P-8301 meninggalkan area pencarian menuju ke Makassar, Sulawesi Selatan," ujarnya.
Baca Juga: PKS Janji SIM Seumur Hidup, Mardani: Pemerintah Tak Pro Pemotor
Kantor SAR Mataram menerima informasi dari Kantor SAR Surabaya bahwa pada TW.1122.1845/H Kapal KM Cahaya Abadi 201 mendengarkan radio di chanel 16 adanya kapal dalam posisi memanggil bantuan dengan isyarat "May day-may day-may day". Lokasi kejadian di sebelah barat laut perairan Pulau Kapoposang, Bali.