Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla disertai Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan rombongan terbatas, bertolak ke Buenos Aires, Argentina, menghadiri Pertemuan KTT G20 yang digelar pada 30 November-1 Desember 2018.
Rombongan akan berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Rabu (28/11) hari ini.
G20 merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional, yang memiliki posisi strategis. Hal itu karena G20 secara kolektif mewakili 85% GDP dunia, 75% perdagangan global dan 2/3 penduduk dunia.
Pertemuan G20 membahas berbagai isu global, di antaranya ekonomi dan keuangan global, infrastruktur, investasi, energi, pembangunan, perdagangan, ketenagakerjaan, perubahan iklim, digitalisasi dan antikorupsi, kesehatan, kemitraan dengan Afrika, kesetaraan gender, pengungsi dan terorisme.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Real Madrid dan AS Roma Lolos dari Grup G
Identifikasi kepentingan Pemerintah RI pada KTT G20 2018 kali ini adalah Komitmen atas pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang dan inklusif; Komitmen atas sistem perdagangan multilateral yang adil, transparan, rules-based dan non-diskriminatif serta dukungan atas peran perdagangan internasional sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global.
Pembentukan sistem pajak internasional yang adil dan efisien; Peningkatan partisipasi emerging economies dan negara berkembang dalam tata kelola ekonomi global; dan peningkatan koordinasi dan sinergi kebijakan makro ekonomi untuk meminimalkan spillover effects dan downside risks.
Aktivitas Wapres akan dimulai pada Jumat (30/11) pagi dengan mengadiri Leaders’s Retreat di Costa Salguero Centre.
Adapun tema pertemuan G20 kali ini ialah " Building Consensus for Fair and Sustainable Development ” dengan 3 prioritas, antara lain The future of work: unleashing people’s potential: upaya meningkatkan inklusifitas dan mengurangi kesenjangan melalui pemanfaatan teknologi, investasi pendidikan dan pelatihan, kebijakan fiskal dan reformasi struktural.
Kemudian Infrastructure for development : mobilizing private resources to reduce infrastructure deficits . Selanjutnya mengatasi global infrastructure gap melalui mobilisasi investasi swasta dan A sustainable food future: improving soils and increasing productivity.
Baca Juga: Waduh! NASA Diduga Coba Menghancurkan Gambar Piramida di Mars
KTT ini rencananya dihadiri 19 negara G20 dan Uni Eropa, 7 negara undangan serta 10 wakil organisasi internasional.