Survei Median: Prabowo Amankan Muhammadiyah, Bersaing di Massa NU

Selasa, 27 November 2018 | 21:23 WIB
Survei Median: Prabowo Amankan Muhammadiyah, Bersaing di Massa NU
Prabowo Subianto. (Dok Timses)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga survei politik Median mengungkapkan, Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin memeroleh banyak suara pendukung dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Sementara Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno banyak didukung oleh publik yang berafilisasi dengan Muhammadiyah.

Saat melakukan survei terhadap 1.200 orang responden, sebanyak 47,6 persen responden kalangan Nahdliyin memilih Jokowi – Maruf Amin.

Hanya 36,4 persen responden kalangan NU yang mendukung Prabowo – Sandiaga Uno. Sementara 16 persen responden sisanya belum menentukan pilihan.

Baca Juga: Lawan Mitra Kukar, Sriwijaya Sudah Diperkuat Alberto Goncalves

Sedangkan dari responden kalangan Muhammadiyah, 62 persen di antaranya memilih Prabowo – Sandiaga Uno. Hanya 23 persen responden kalangan Muhammadiyah memilih Jokowi – Maruf Amin.

“Dari segi persentase, warga Muhammadiyah lebih mutlak memilih Prabowo – Sandiaga Uno. Sementara Nahdliyin, Jokowi dan Prabowo masih bersaing,” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di rumah makan Bumbu Desa, Cikini,  Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Ia menuturkan, survei itu mengiaskan tim sukses Jokowi – Maruf Amin kurang menampilkan figur Nahdliyin selain Maruf Amin guna meraup lebih banyak suara.

"Ini tentu menjadi semacam sinyal data ini buat timses jokowi bahwa mereka harus lebih menggiatkan timsesnya untuk datang ke basis-basis (NU),” kata Rico.

Hal berbeda terlihat di sisi Prabowo – Sandiaga.  Rico menganggap kubu paslon nomor dua ini berhasil mengamankan suara di basis massa Muhammadiyah.

Baca Juga: Jokowi Serukan Salam Satu Jari Diganti

Untuk diketahui, Median melakukan survei terhadap 1.200 responden dengan metode sampel acak bertingkat pada tanggal 4 November sampai 16 november 2018. Mereka mengklaim ambang batas kesalahan survei 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI