Pemilih di Indonesia Timur Lebih Dukung Jokowi Ketimbang Prabowo

Selasa, 27 November 2018 | 17:12 WIB
Pemilih di Indonesia Timur Lebih Dukung Jokowi Ketimbang Prabowo
Rilis survei LSI soal dukungan terhadap pasangan capres-cawapres. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang berpengaruh kepada arah dukungannya di Pilpres 2019.

Mayoritas pemilih asal Indonesia Timur menilai ekonomi Indonesia sedang dalam kondisi buruk, namun masih mendukung Capres-Cawapres Joko Widodo atau Jokowi – Ma'ruf Amin.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menjelaskan, dari faktor ekonomi itu, masih ada masyarakat yang mendukung Jokowi-Ma'ruf dengan peroleh sebanyak 52,1 persen. Sedangkan 21,4 persen responden asal Maluku dan Papua yang memilih mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Adapun sebesar 26,5 persen memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab.

“Walaupun pemilih di segmen ini menilai ekonomi dalam kondisi buruk, namun Jokowi-Maruf tetap menang,” kata Ardian di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Baca Juga: Kemenkes Minta RS Swasta Miliki Pusat Pelatihan Tenaga Kesehatan

Hal serupa juga ditemukan dalam kategori agama minoritas. Meski kondisi ekonomi di Indonesia masih buruk, sebesar 52,2 persen responden tetap memilih untuk mendukung Jokowi-Maruf. Dukungan kepada Prabowo-Sandiaga sebesar 43,5 persen. Kemudian sebanyak 4,3 persen responden memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab.

Menurutnya, masih unggulnya persentase dukungan masyarakat ke Jokowi-Maruf, menandakan ada kepuasan dari masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi sebagai petahana.

“Program disukai (masyarakat) di atas 80 persen. Enam program unggulan Jokowi yang membantu kehidupan masyarakat membantu persepsi pemilih atas kepuasan kinerja Jokowi di bidang ekonomi,” pungkasnya.

Survei dilakukan pada 10-19 November 2018 dengan melibatkan 1200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Selain itu, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen.

Baca Juga: Setelah Baca Ini, Kamu Pasti Nggak Mau Beli Kosmetik Palsu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI