Survei LSI: Dua Bulan Kampanye, Prabowo Belum Bisa Ungguli Jokowi

Selasa, 27 November 2018 | 16:31 WIB
Survei LSI: Dua Bulan Kampanye, Prabowo Belum Bisa Ungguli Jokowi
Capres nomor urut 1 Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan). [Biro Pers]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masing-masing kandidat Capres-Cawapres sudah melewati kurang lebih dua bulan masa kampanyenya. Hasilnya, elektabilitas peserta nomor urut 1 JokowiMaruf Amin unggul dari kandidat nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Itu merupakan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA selama November 2018. Dari 1.200 responden yang mengikuti suvei, 53,2 persen di antaranya mendukung Jokowi – Maruf Amin.

Sedangkan pemilih Prabowo – Sandiaga hanya sebesar 31,2 persen dari 1.200 responden. Sementara 15,6 persen lainnya memilih untuk merahasiakan pilihan atau belum memutuskan.

"Dua bulan masa kampanye diberlakukan, ada selisih dukungan yaitu Jokowi - Maruf unggul di atas 20 persen dari Prabowo – Sandiaga," kata Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Baca Juga: Lewat Survei, Prabowo Dianggap Tak Bisa Atasi Masalah Ekonomi

Meskipun Jokowi - Maruf Amin unggul, Ardian menilai peluang Prabowo – Sandiaga untuk bersaing tetap terbuka. Sebab, selisih keunggulan kedua pasangan itu hanya 20 persen.

Ardian mengakui, tak mudah pasangan penantang menyaingi elektabilitas kandidat petahana. Tapi, kalau Prabowo – Sandiaga mampu menerapkan strategi pemenangan yang tepat, bisa melampaui petahana.

“Salah satu strateginya ialah menarik simpatik masyarakat yang memiliki persepsi kondisi ekonomi saat ini sedang dalam keadaan buruk. Semakin buruk persepsi ekonomi (masyarakat), akan menaikkan dukungan terhadap Prabowo – Sandiaga," pungkasnya.

Untuk diketahui, survei LSI Denny JA ini dilakukan pada periode 10 November – 19 November 2018 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode sampel acak beragam level.

Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. Selain itu, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode grup diskusi terfokus, analisis media dan wawancara mendalam untuk memperkaya analisis. Ambang batas kesalahan survei itu diklaim kurang lebih 2,9 persen.

Baca Juga: Lampu Kuning untuk Ganda Campuran Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI