Mentan: Keberhasilan Pertanian Hasil Kerjasama Kementan -TNI AD

MN Yunita Suara.Com
Selasa, 27 November 2018 | 15:45 WIB
Mentan: Keberhasilan Pertanian Hasil Kerjasama Kementan -TNI AD
TNI AD bersama Kementan juga bekerja sama membuat lumbung-lumbung pangan di perbatasan.(Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengajak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bersama-sama dengan Kementerian Pertanian menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

Hal ini ia sampaikan dalam Evaluasi Kerjasama (Kementan) - TNI AD dalam mewujudkan swa sembada pangan di depan Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) se- Indonesia, di Gedung Graha Yudha Wastu Pramuka, Pusat Persenjataan Infantri (Pussenif), Kodiklat TNI AD, Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/11/2018).

Pada kesempatan itu, Amran menyampaikan ucapan terimakasih kepada Asisten Teritorial (Aster) KASAD, para Komandan Kodim (Dandim) dan Komandan Korem (Danrem), perwira-perwira tinggi beserta seluruh jajarannya di seluruh Indonesia karena telah membantu petani Indonesia.

"Yang kami rasakan betul di lapangan, jajaran babinsa dan seluruh jajaran dari Kodim dan Korem melakukan pendampingan pada petani dan penyuluh pertanian di lapangan. Sehingga lebih menumbuhkan rasa kedisiplinan", ujar Amran.

Baca Juga: Dalam 4 Tahun, Kementan Mampu Turunkan Inflasi secara Drastis

Selanjutnya ia memaparkan hasil kerja bersama sektor pertanian berdasarkan kesepakatan Kementan dan TNI AD. Termasuk capaian dari kinerja 4 tahun Kementerian Pertanian yang belum pernah terjadi di sebelumnya.

"Saat awal kami kerja di 2014 dulu inflasi pangan 10,57%. Dalam kurun kerja 4 tahun turun menjadi 1,26%. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir. Sehingga inflasi umum untuk negara kita juga pertama dalam sejarah 3 tahun berturut-turut 3,6%", papar Amran.

Menarik tingkat inflasi turun namun kesejahteraan petani meningkat. Ia menjelaskan ini diraih karena disparitas harga berhasil ditekan, rantai pasok dipangkas. Semua dikerjakan berkat dukungan Dandim - Danrem dan jajarannya.

Amran mengakui isu sektor pangan memang sangat krusial sehingga kerapkali memengaruhi kondisi kesehatannya.

"Jika harga pangan naik, tekanan darah kami naik. Harga stabil tekanan darah stabil. Sampai kKami bolak-balik ke RSPAD. Cabe saja naik ribut. Dulu naik sampai bergejolak semua ribut. Sekarang turun bahkan menjadi penyumbang deflasi justru kurang disuarakan", ungkap Amran.

Baca Juga: Kementan Dorong Anak Muda Kenali Segala Hal tentang Pertanian

Berantas Kejahatan Sektor Pangan

Menurutnya salah satu yang menjadi penyebab terjadinya gejolak harga adalah mafia pangan. Ia membuka data bahwa hari ini total ada 782 kasus penyelewengan dalam sektor pangan.

Sudah 409 kasus yang sudah ada tersangkanya. Sementara itu hortikultura 21 kasus, pupuk 12 kasus, beras 66 kasus, ternak 27 kasus, sisanya kasus-kasus lainnya. Sejumlah perusahaan sektor pangan di blacklist, segera menyusul 66 perusahaan lainnya. Ini semua menurutnya hasil kerjasama Kementan dengan TNI Polri.

TNI AD bersama Kementan juga membuat lumbung-lumbung pangan di perbatasan. Hasilnya di Merauke dulu harga beras Rp 80 ribu, sekarang sudah ekspor beras premium ke Papua Nugini, Entikong juga ke Malaysia. Bahkan Kab. Lima Puluh Kota sudah mengekspor manggis untuk pertama kalinya ke Cina pada Oktober 2017.

"Kita bangun lumbung pangan di perbatasan agar bisa ekspor ke negara tetangga. Itu namanya bertani cerdas", papar Amran.

Ia melanjutkan mimpi besar Indonesia selanjutnya membangun lumbung pangan dunia 2045. Dimulai dari pemanfaatan lahan rawa di Jejangkit, Barito Koala, Kalimantan Selatan yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ke-38 beberapa waktu lalu.

"Terimakasih pada Dandim Barito Koala yang telah membantu infrastruktur sarana prasarana pertanian, irigasi dan lain sebagainya. Keberhasilan ini disaksikan 40 lebih duta besar negara-negara dunia, diapresiasi FAO. Ini kerja kita bersama. Kelanjutan pangan Indonesia ditentukan dari wilayah-wilayah yang berada di bawah teritori Dandim Bapak-bapak sekalian", tambahnya.

Menanggapi paparan Menteri Pertanian, Asisten Terirorial KASAD Mayjend TNI, Supartodi memastikan bahwa seluruh prajurit TNI mendukung apa yang menjadi program Pemerintah khususnya sektor pangan.

"Semua jajaran TNI AD mulai dari Babinsa ke atas, semua turun ke lapangan turun ke lahan-lahan pertanian. Mereka mendukung program Kementan untuk mewujudkan Ketahanan dan kedaulatan pangan di tanah air," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI