Suara.com - Aksi pencabulan yang dilakukan pelaku berinisial SM alias A (25) terhadap siswa SMP di Surabaya, Jawa Timur baru bisa diungkap polisi setelah aksi ketujuh SM melecehkan korban. Terungkapya kasus ini, korban RA (14) ternyata sudah selama empat bulan menjadi korban dari perbuatan bejat pelaku.
Kepala Unit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni menyampaikan, SM bisa memuaskan hasrat seksualnya karena mengancam akan menyebarkan rekaman video pencabulan yang dialaminya kepada rekan-rekannya.
"Dengan rekaman ini, pelaku melakukan ancaman, jika korban menolak dicabuli akan disebarkan ke teman-teman sekolahnya dan korban akan disakiti," ungkap Ruth Yeni seperti diwartakan Batamnews.co.id--jaringan Suara.com.
Ruth juga menjelaskan, awal aksi pencabulan itu dilakukan SM setelah berkenalan dengan korban melalui media sosial. Setelah itu, SM kerap bertemu dan sering mentraktir makan korban. Pelaku pun kerap membawa korban ke kamar indekosnya untuk bisa dicabuli
"(Pelaku) memilih anak yang lebih muda karena kecil kemungkinan untuk melawan,” tambah Ruth.
Baca Juga: Senin Pekan Depan, PAN Kirim Surat Pengganti Taufik Kurniawan
SM kemudian ditangkap setelah polisi menerima laporan dari keluarga korban.
Dalam kasus ini, pelaku cabul itu dijerat Pasal 82 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.