Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memantau 971 titik di sejumlah sungai besar di 34 provinsi seluruh Indonesia. Ada 221 titik yang menunjukkan tingkat perbaikan kualitas, salah satunya Ciliwung.
Hal ini dibuktikan oleh parameter kunci kualitas sungai yang angkanya membaik. Selain itu, ditemukan juga udang yang hidup di sana.
Udang merupakan biota sensitif yang hidupnya membutuhkan air yang sangat bersih.
"Kalau udang saja ada, biota yang lain juga pasti ada. Ini adalah bukti dari kerja keras komunitas. Tanpa itu, semua mungkin tidak terjadi," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, MR Karliansyah, saat peringatan Hari Ciliwung, yang diselenggarakan Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Minggu (25/11/2018).
Baca Juga: Tingkatkan Mutu SDM, KLHK Latih Calon Assesor Karhutla
Setiap tahunn diadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menjadikan Sungai Ciliwung tetap bersih. Peringatan Hari Ciliwung juga diselenggarakan untuk mengingatkan tentang pentingnya memelihara dan melindungai aset alam sebagai warisan bangsa.
Tahun ini, kegiatan dipusatkan di rumah bersama Ciliwung, Jakarta. Ketua Umum GCB, Peni Susanti, menyampaikan, sejumlah kegiatan yang digelar menjadi daya tarik tersendiri. Acara-acara tersebut antara lain, peluncuran Sahabat Sungai GCB, panen sayuran hidroponik, susur sungai pameran karya komunitas, demo teknologi penjernihan air, dan demo Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Selain KLHK, acara tersebut juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BUMD DKI Jakarta, Komunitas Peduli Ciliwung, dan mitra stakeholder lainnya.