Sementara, Joni, salah seorang pedagang parfum yang berada tepat di depan Indomaret dan kamar kosan korban menuturkan, saat kejadian tak ada fenomena yang tak lazim di lokasi kejadian.
Satu-satunya peristiwa yang menjadi pusat perhatian bersama adalah aliran listrik yang mati saat itu.
“Jadi tak ada jeritan, asap atau kegaduhan,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran 7 Oktober 1993 ini dikenal sebagai sosok yang ceria, pantang menyerah, bahkan ulet dalam meraih cita-cita yang diimpikannya.
Baca Juga: Tim Prabowo Minta Jokowi Gunakan Diksi yang Menyatukan Masyarakat
Archi mulai mengenyam pendidikan di SDN 4 Pandeglang selama 6 tahun kemudian beranjak ke SMP Islam Al-Azhar 11 Serang dan meneruskan ke SMAN 1 Kota Serang.
Saat SMA itulah anak tunggal ini mulai bertemu dan mengenal dr Farizky Baskoro, lelaki yang kemudian menjadi suaminya.
Dimas, kerabat korban menjelaskan, Archi dengan Ibas—sapaan akrab Farizky Baskoro—sudah mengenal satu sama lain sejak duduk di bangku SMA.
Archi saat itu memang bisa disebut sebagai bintang sekolah menyusul berbagai prestasi yang didapat seperti Juara Nong Banten angkatan ke-2, hingga menjadi gadis sampul.
“Mereka sudah kenal sejak SMA, namun dekat-dekatnya setelah lulus. Archi memang sosok yang terkenal di sekolah,” kata Dimas seperti diberitakan BantenHits—jaringan Suara.com, Selasa (20/11/2018).
Baca Juga: Enam ABK Indonesia Ditelantarkan di Senegal, Tidur Bareng Anjing
Menurut Dimas, Archi memutuskan melanjutkan pendidikannya di Universitas Trisakti dan memutuskan untuk menjadi seorang dokter, mengikuti pilihan profesi Ibas.