Wapres JK: Semakin Mahal Masjid, Makin Jelek Suaranya

Minggu, 25 November 2018 | 15:58 WIB
Wapres JK: Semakin Mahal Masjid, Makin Jelek Suaranya
Wakil Presiden Jusuf Kalla [suara.com/Lily Handayani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai semakin bagus dan mahal biaya pembangunan masjid, maka makin buruk kualitas suara yang terdengar di masjid itu. Ini terkait pantulan suara yang dihasilkan dalam ruangan masjid itu.

JK berharap masjid di seluruh Indonesia dapat menggabungkan tiga hal untuk menguatkan keberadaan tempat ibadah ini.

"Jadi, ada tiga hal: fisiknya, pengurusnya, dan yang mengisinya. Jadi, bagaimana sinergi antara tiga hal itu. Tiga sisi itu harus ditingkatkan kemampuannya," kata Jusuf Kalla saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DMI di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (25/11/2018).

Dari segi fisik, JK berharap bangunan masjid tidak hanya menonjolkan kualitas material bangunan. Masjid yang pembangunannya menelan biaya mahal, justru kualitas penyerapan suaranya kurang baik.

Baca Juga: Polisi Tegaskan Semua Warga Bebas Beribadah di Masjid Polda Jatim

Masjid yang dibangun dengan menggunakan lantai marmer dan dinding kaca justru akan menimbulkan kualitas suara yang buruk sehingga khotbah dari penceramah tidak dapat didengarkan dengan jelas oleh jemaah.

"Makin modern itu masjid atau makin mahal itu masjid, makin jelek itu suaranya. Lihat saja masjid (yang) lantainya marmer, kaca dia punya dinding-dindingnya macam-macam itu, makin jelek itu suara kalau begitu," kata JK.

Sementara itu, di sisi pengurus, Wapres berharap para pengurus DMI baik di pusat maupun daerah dapat menjalankan program kerja yang sudah disepakati bersama denan baik. Wapres meminta program-program DMI yang ada di pusat harus sampai ke tingkat bawah, yakni di kepengurusan masjid di seluruh Indonesia.

"Saya minta program-program tadi yang jalan agar betul-betul menjadi bagian daripada program selanjutnya. Saya katakan waktu pembukaan, saya tidak mau DMI ini kegiatannya hanya rapat, muktamar, rakernas, rapat, muktamar, rakernas saja. Jangan begitu," tegasnya.

Terakhir, di sisi sumber daya manusia, Wapres meminta ada pelatihan yang diselenggarakan DMI untuk meningkatkan fungsi masjid menjadi lebih baik lagi.

Baca Juga: Wapres Minta Kemenag Punya Data Soal Jumlah Masjid di Indonesia

JK mengatakan bahwa pelatihan atau pendidikan untuk pengurus masjid dapat dilakukan dengan cara saling berbagi.

Masjid dengan fasilitas lebih baik, menurut dia, harus mau membagikan ilmunya kepada masjid yang kurang mampu.

"Nanti bikin pelatihan dari masjid ke masjid. Siapa masjid yang bagus perpustakaannya, nanti diundang untuk memberikan pelajaran bagaimana memperbaiki perpustakaan di masjid. Siapa yang baik PAUD-nya, diundang mengajar supaya masjid di daerah membina PAUD. Begitu juga yang lainnya," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI