Federasi Serikat Guru Kritik Usulan Impor Guru Prabowo - Sandiaga

Minggu, 25 November 2018 | 15:28 WIB
Federasi Serikat Guru Kritik Usulan Impor Guru Prabowo - Sandiaga
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) konfrensi pers di kantor LBH Jakarta, Minggu (25/11/2018). (Suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritik usulan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang ingin mengimpor guru dari luar negeri untuk mengajar di sekolah-sekolah Indonesia. Alasan pasangan capres Prabowo mengimpor guru dari luar untuk peningkatan kualitas pendidikan dinilai tidak tepat.

Persoalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, solusinya bukan dengan mengimpor guru, tetapi dengan memperbaiki sistem kurikulum belajar mengajar. Kemudian melatih guru agar berkompeten dan berkualitas sebagai tenaga pendidik.

“Guru-guru kita sudah berlebih, nggak perlu impor dari luar. Kita punya universitas yang setiap tahun melahirkan banyak tenaga pendidik yang bisa diberdayakan,” kata Satriawan Salim, Wakil Sekjen FSGI dalam konfrensi pers di kantor LBH Jakarta, Minggu (25/11/2018).

“Kalau kita undang pelatih guru yang punya keahlian khusus boleh. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi. Jadi yang dibutuhkan cuma pelatihan, transfer ilmu pengetahuan kepada guru bukan impor guru untuk mengajar,” lanjut dia.

Baca Juga: Yusril Tantang Prabowo Sumpah Pocong

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas FSGI sekaligus Komisioner KPAI, Retno Listyarti berpendapat bahwa mengimpor guru tidak akan meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. Menurut dia salah satu solusinya adalah alokasi anggaran pendidikan untuk program peningkatan kualitas tenaga pendidik.

“APBN dan APBD pendidikan harusnya untuk mendukung peningkatan kualitas guru, bukan dengan mengimpor guru,” terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera menyampaikan keinginan mereka untuk mengimpor guru dari luar negeri guna meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang akan direkrut tak hanya dari negara Asia, tapi juga dari negara -negara Eropa, Firlandia dan Amerika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI