Suara.com - Arab Saudi membantah telah menyiksa banyak aktivis dan melakukan pelecehan seksual ke perempuan. Arab Saudi disebut menyiksa aktivis dan perempuan yang ditahan secara sewenang-wenang.
Arab Saudi menyatakan tuduhan Amnesty International dan Human Rights Watch tentang aktivis yang disiksa di dalam tahanan Arab Saudi tidak beralasan.
"Tuduhan Amnesty International dan Human Rights Watch tentang aktivis yang disiksa di dalam tahanan Arab Saudi tidak beralasan," kata Kementerian Informasi Saudi dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
Selasa lalu, Amnesty International dan Human Rights Watch mengeluarkan laporan terpisah yang merinci pelecehan seksual, penyiksaan dan bentuk-bentuk perlakuan sewenang-wenang lainnya selama interogasi terhadap sejumlah aktivis, termasuk sejumlah pejuang hak asasi perempuan yang telah ditahan sejak Mei.
Baca Juga: Baiq Nuril, di Antara Pelecehan Seksual dan Kekerasan Perempuan
Menurut tiga kesaksian terpisah yang diperoleh Amnesty International, para aktivis berulang kali disiksa dengan listrik dan cambuk, membuat beberapa di antaranya tidak mampu berjalan atau berdiri dengan benar.
Dalam contoh kasus yang dilaporkan, salah seorang aktivis digantung di langit-langit. Sementara menurut kesaksian lain, salah seorang perempuan yang ditahan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh petugas penyidik yang menutupi wajahnya dengan masker.
"Penindasan yang semakin kuat terhadap suara-suara yang tidak setuju berdampak buruk pada kebebasan berekspresi di negara tersebut, meningkatkan ketakutan bagi sejumlah orang untuk melaporkan pelanggaran lainnya," kata Amnesty International. (Anadolu)