Sejak itu, bapak satu anak ini memiliki dua kesibukan. Pagi hingga siang menjadi guru, sementara siang hingga malam menjadi tukang ojek online. "Hanya untuk kerja sambilan. Pekerjaan utama tetap sebagai guru. Untuk menambah penghasilan. Karena guru honorer gajinya sangat kecil," kata Zainul dengan suara berat.
Berapa penghasilan sebagai tukang ojek? Zainul mengungkapkan, selama menjadi tukang ojek, dirinya menargetkan pendapatan Rp 50 ribu per hari. Sehingga jika dirata-rata, guru olahraga ini mendapatkan pemasukan tambahan Rp 1,5 juta per bulan. Penghasikan alternatif tersebut sangat membantu agar dapurnya tetap ngebul.
"Kalau dirata-rata sebulan bisa mencapai Rp 1,5 juta. Tapi kadang saat sepi bisa di bawah besaran tersebut. Namun yang pasti ini sangat membantu ekonomi keluarga saya," kata Zainul merinci.
Suami dari Ani Sukarsih ini mengakui, kesejahteraan guru honorer masih terpuruk. Ibarat api yang jauh dari panggang. Tentu saja, hal itu tidak berbanding lurus dengan jasa guru yang mengajari murid hingga menjadi pandai. Bahkan lebih ironis, gaji guru honorer jauh di bawah penghasilan buruh pabrik.
Baca Juga: Merasa Terhina, Sopir Ojek Online di Jatim Protes Ucapan Prabowo
Oleh sebab itu, tepat peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November ini, Zainul berharap pemerintah memberikan perhatian lebih. Yakni dengan meningkatkan kesejahteraan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
"Kami berharap gaji guru honorer sesuai dengan UMK (upah minimum kabupaten). Kalau di Jombang ya sekitar Rp 2,4 juta. Karena selama ini gaji kami sangat minim," kata Zainul mengakhiri ceritanya. (BeritaJatim.com)