Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi meminta agar para calon anggota legislatif (Caleg) maupun tim pemenangan bisa memperkuat perencanaan sehingga dapat menepis isu-isu yang beredar saat ini.
"Saat ini isu-isu telah menyebar, oleh karena itu isu harus dimenangkan oleh kita. Caranya seperti apa, kita harus memperkuat perencanaan sehingga semuanya bisa berjalan beriringan dan relawan Caleg, maupun tim dapat bekerja dalam sebuah orkestrasi," ujarnya saat memberi arahan kepada Caleg maupun Tim Pemenangan di Gedung Graha Wangsa Bandarlampung, Sabtu (24/11/2018).
Dia mengatakan, isu-isu yang beredar saat ini bahkan telah merambah ke wilayah Provinsi Lampung. Bahkan, dirinya sendiri pernah diterpa oleh isu-isu seperti PKI, antek aseng, bahan pokok dan lainnya.
"Saya lahir tahun 1961, sedangkan PKI dibubarkan pada tahun 1966 artinya saat itu umur saya baru 4 tahun. Masa baru 4 tahun saya sudah jadi PKI, logis tidak. Bahkan tahun 1955 DN Aidit pernah pidato, dan di situ ada wajah saya. Kan tidak logis," jelasnya seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Sambangi Purwokerto, SBY Singgung Soal Ekonomi Indonesia
Kemudian, lanjut Jokowi dirinya juga pernah diterpa isu sebagai antek aseng dan harga beberapa bahan pokok naik di pasar. Dengan isu itu, Jokowi menegaskam bahwa semuanya tidak benar.
"Pada tahun 2015 yang sudah dikuasai oleh Prancis dan Jepang sudah saya ambil dan sudah saya bagikan kepada petani. Jadi di mana antek asengnya. Kemudian masalah bahan pokok, saya tadi pagi ke Pasar Pasutri Gintung untuk menanyakan bahan pokok ternyata harganya standar bahkan lebih murah dari Jakarta. Tempe harga Rp 3.500, kangkung Rp 1.500, dan cabai Rp 23 ribu. Yang naik hanya daging dan itu secara rata-rata masih stabil. Selama ini saya sabar dan diam saja," imbuh Jokowi.