Menaker Ajak UMKM Maksimalkan Pemasaran di Bisnis Online

Sabtu, 24 November 2018 | 06:06 WIB
Menaker Ajak UMKM Maksimalkan Pemasaran di  Bisnis Online
Pesta Retail Nasional, yang diselenggarakan PT HM Sampoerna di Serpong, Tangerang, Kamis (22/11/2018) malam. (Dok: Kemenaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri, minta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berinovasi, dengan menciptakan dan memperkuat marketplace berbasis online (pasar online) untuk mendukung pemasaran produk-produk UMKM.

"Era revolusi industri 4.0 ini harus disiasati. UMKM harus berinovasi dengan mendorong tumbuhnya marketplace baru yang bisa menjadi tempat untuk berjualan dan memaksimalkan pemasaran dari produk-produk UMKM," kata Hanif, di acara Pesta Retail Nasional, yang diselenggarakan PT HM Sampoerna di Serpong, Tangerang, Kamis (22/11/2018) malam.

Hanif mengatakan, pemerintah terus mendorong UMKM agar semakin inovatif dalam proses produksi, pengemasan distribusi, dan marketingnya dengan memanfaatkan bisnis online yang makin berkembang saat ini.

"Peluang bisnis di pasar online masih sangat terbuka luas bagi pelaku UMKM. Hal ini harus dimanfaatkan untuk memperluas jaringan distribusi dan pemasaran, sehinga bisnis UMKM semakin menguntungkan," kata Hanif.

Baca Juga: Kemnaker Ajak Semua Pihak Antisipasi Revolusi Industri 4.0

Pesta Retail Nasional, yang diselenggarakan PT HM Sampoerna di Serpong, Tangerang, Kamis (22/11/2018) malam. (Dok: Kemenaker)
Pesta Retail Nasional, yang diselenggarakan PT HM Sampoerna di Serpong, Tangerang, Kamis (22/11/2018) malam. (Dok: Kemenaker)

Bahkan ke depan, lanjut Hanif, penggunaan platform-platform atau aplikasi yang berbasis digital menjadi sangat penting dipergunakan oleh pelaku UMKM agar bisnisnya terus maju dan membesar.

Hanif ingin, aplikasi yang mendukung marketplace baru bagi UMKM yang muncul murni buatan orang Indonesia.

"Platformnya harus diisi produk kita. Jangan sampai platformnya bagus dan besar, tapi isinya produk orang lain, uangnya juga, uang orang lain. Saya ingin, kalau punya marketplace yang besar, uangnya milik Indonesia, produknya milik Indonesia," tuturnya.

Hanif mengungkapkan, perekonomian Indonesia didominasi oleh UMKM, namun kontribusi UMKM terhadap perekonomian negara masih kecil. Sebagian besar UMKM masih dikelola secara informal dan tradisional.

"Tantangan kita ke depan harus memastikan agar terjadi transformasi UMKM dari ekonomi informal menjadi ekonomi formal, sehingga sumbangannya terhadap peningkatan kesejahteraan dan ekonomi nasional semakin besar," ujar Hanif.

Baca Juga: Kemnaker Serahkan 4 Penghargaan INTEGRA 2018 pada DKI Jakarta

Berdasarkan pengalaman, kata Hanif, UMKM merupakan bantalan ekonomi yang paling kuat, ketika Indonesia mengalami krisis di masa lalu. Untuk itu, UMKM harus dikembangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI