Suara.com - Sopir ojek online GoJek menggelar aksi massa di Bundaran DPRD Jember, Jawa Timur, Jumat (23/11/2018) siang, untuk memprotes pernyataan Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dianggap melecehkan mereka.
Saat berpidato dalam acara Indonesia Economic Forum, di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11), Prabowo mengakui sedih karena generasi muda di Indonesia memilih menjadi tukang ojek selepas lulus SMA.
"Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan realita yang sedih namun juga kejam. Ini adalah meme yang sedang tersebar di internet. Jalur karier seorang anak muda Indonesia. Yang paling kanan adalah topi Sekolah Dasar, topi Sekolah Menengah Pertama dan setelah dia lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia menjadi sopir ojek, ini adalah realita yang kejam," katanya.
Pernyataan Prabowo ini direspons negatif oleh sopir ojek online, salah satunya di Jember. Sekitar 20 orang berjaket hijau berkumpul di taman tengah Bundaran DPRD dan membawa poster protes. Namun aksi itu sama sekali tak ada orasi.
Baca Juga: Main Pistol saat Mabuk, Oknum Polisi Tembak Mati Satu Warga
"Kami merasa direndahkan. Padahal kami tak merasa merugikan orang lain, malah saling menguntungkan," kata Haris, salah satu pengemudi GoJek.
Haris menuntut permintaan maaf dari Prabowo Subianto. "Profesi kami jangan dipandang sebelah mata," katanya seperti dilaporkan Beritajatim.com.
Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo memantau langsung demonstrasi tersebut.
"Kami siapkan personel pengamanan. Mereka tak ada niatan beraudiensi dengan wakil rakyat. Informasinya mereka hanya setengah sampai satu jam menggelar unjuk rasa," katanya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Beritajatim.com dengan judul ”Demo Prabowo, Pengendara Gojek Tanpa Orasi”
Baca Juga: Jokowi Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Tol Trans Sumatera