Kesal Disebut Kader PKI, Jokowi: Orang yang Sebar Mau Saya Tabok

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 23 November 2018 | 15:56 WIB
Kesal Disebut Kader PKI, Jokowi: Orang yang Sebar Mau Saya Tabok
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara pemberian sertifikat tanah kepada warga masyarakat Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018). Kementerian Agraria dan Tata Ruang menyerahkan sebanyak 1.300 sertifikat tanah untuk masyarakat Lampung Tengah. [Antara Foto/Ardiansyah/hp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengakui kesal terhadap penyebar hoaks di media-media sosial, karena dapat memecah belah persaudaran.

Apalagi, kata dia, hoaks yang disebar itu juga ikut menyasar dirinya. Satu hoaks yang kerap disebar mengenai Jokowi adalah, keterkaitannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kekinian masih dilarang oleh negara.

"Fitnah-fitnah seperti itu. PKI itu dibubarkan 1965-1966. Saya lahir tahun 1961, berarti umur saya baru 4 tahun. Lah kok bisa disukan Presiden Jokowi aktivis PKI. Apa ada PKI balita,” kata Jokowi dalam pidato saat penyerahan sertifikat tanah di Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, seperti diberitakan Antara, Jumat (23/11/2018).

Ia menuturkan, hoaks mengenai dirinya kader PKI sudah dimulai sejak 4 tahun silam. Sementara Jokowi mengklaim, ada pula warga yang memercayai hoaks tersebut.

Baca Juga: Pelaku Penembak Anggota PPS Pemilu 2019 Sampang Tertangkap

"Lihat di media sosial, ada gambar DN Aidit (Ketua CC PKI) pidato tahun 1955. Terus di foto itu ada saya di dekatnya. Saya lahir saja belum waktu itu, astaghfirullah. Saya lihat gambarnya kok ya persis saya. Ini yang terkadang, haduh, mau saya tabok orangnya, di mana orangnya, saya cari betul,” tukasnya.

Jokowi menuturkan, masyarakat rugi besar kalau pengaruh media sosial dan perbedaan politik merusak persatuan dan persaudaraan.

"Jangan sampai hal-hal seperti ini karena pengaruh-pengaruh politik, karena pengaruh-pengaruh sosial media, bapak ibu sekalian jadi tidak seperti saudara. Rugi besar kita nanti kalau ini diterus-teruskan," jelasnya.

Menurut Jokowi, masyarakat berhak memilih calon yang terbaik dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden.

”Masyarakat dapat melihat prestasi, rekam jejak dan gagasan-gagasan dari para calon pemimpin,” kata Jokowi pula.

Baca Juga: Komisi III Minta Pemerintah Prioritaskan Revisi UU Narkotika

Untuk diketahui, Jokowi bersama Ibu Negara Iriana melakukan kunjungan kerja di Provinsi Lampung pada Jumat-Sabtu (23-24/11/2018).

Selain menyerahkan sertifikat tanah, Jokowi juga telah meninjau pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang menyambungkan Bakauheuni Lampung Selatan – Palembang Sumatera Selatan di Seksi Bakauheuni – Terbanggi Besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI