Suara.com - Tindakan anggota Polantas di Lamongan, Bripka Andreas yang berani meringkus teroris meski dalam kondisi terluka mendapatkan apresiasi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, apresiasi diberikan kepada anggota polisi lalu lintas, Bripka Andreas karena keberaniannya melumpuhkan teroris meski dalam kondisi terluka.
"Apresiasi itu diberikan karena keberanian Bripka Andreas. Meski dalam kondisi terluka yang diakibatkan ketapel dengan peluru kelereng, dia tetap melaksanakan tugasnya di luar kemampuannya," ujar Barung di Surabaya, Jumat (23/11/2018).
Menurut dia, apresiasi yang diberikan kemungkinan berupa sekolah pendidikan polisi.
Baca Juga: Skripsi Selalu Ditolak Dosen, Mahasiswa Gantung Diri
"Rewardnya bisa berupa sekolah perwira. Tapi ada satu alternatif reward lagi. Yang jelas yang menentukan adalah Kapolri," kata Barung.
Saat ini, kondisi Bripka Andreas pasca-operasi mata kanannya telah diobservasi dan dinyatakan semakin membaik. Besok perbannya akan dibuka oleh dokter.
"Semoga mata kanannya tidak rusak," harap Barung.
Diketahui, aksi teror oleh dua orang pelaku terjadi di pos polisi di kawasan Wisata Bahari Lamongan, Jawa Timur pada Selasa (20/11/2018) dini hari.
Eko dan Syarif yang menjadi pelaku tersebut memecahkan kaca pos polisi dengan menggunakan katapel berpeluru kelereng. Saat aksi penyerangan itu, kedua pelaku menggunakan sepeda motor.
Di dalam pos tersebut terdapat Bripka Andreas AP yang tengah berjaga. Setelahnya, Bripka Andreas mengejar kedua pelaku yang kabur ke arah barat. Sesampainya di Pasar Blimbing, Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran, kedua pelaku berhenti.
Baca Juga: PKS Mau Usul RUU Penghapusan Pajak Motor dan SIM Seumur Hidup
Pelaku Eko lantas menembakkan peluru kelereng ke arah Bripka Andreas. Kelereng itu mengenai mata kanan Bripka Andreas. Meski matanya berdarah, Bripka Andreas tak menyerah. Ia tetap mengejar kedua pelaku yang kembali melaju dengan sepeda motornya.