Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Gerakan Pemuda Ansor selalu berada di barisan paling depan dalam menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45. Serta dari separatisme dan terorisme.
Jokowi mengajak seluruh warga negara berani menunjukkan Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dan tidak bisa digantikan ideologi lain, apalagi ideologi hasil impor. Jokowi juga kembali mengingatkan atas keragaman bangsa Indonesia yang memiliki 263 juta penduduk yang berbeda-beda suku, agama, adat tradisi, dan bahasa daerah.
"GP Ansor menunjukkan bahwa bangsa kita mewarisi keberanian para pejuang, ketulusan para pahlawan. GP Ansor tidak mudah ditakuti. Itulah semangat asli bangsa Indonesia," kata Presiden, saat acara Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan Peringatan Hari Pahlawan bersama 100 ribu anggota GP Ansor dan Banser di Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018) malam.
"Indonesia memiliki 714 suku itu bukan jumlah sedikit, jumlah sangat banyak. Itulah anugerah yang diberikan Allah kepada kita," lanjut Jokowi.
Baca Juga: Tim Jokowi Kritik Prabowo yang Dinilai Hina Tukang Ojek
Jokowi mengatakan bahwa perbedaan itu nyata dan ada, sehingga dirinya mengajak kepada seluruh anggota GP Ansor dan Banser untuk terus menjaga bersama masyarakat, terus memelihara, merawat persatuan, persaudaraan, kerukunan sebagai sebuah negara yang besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Itulah yang harus kita jaga karena aset terbesar bangsa adalah persatuan, kerukunan. Marilah kita jaga ukhuwah Islamiah wathaniah," kata Presiden Jokowi pula. (Antara)