Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut elite-elite yang tengah memimpin terlalu banyak berlagak dan kebohongan, terutama soal klaim kesejahteraan rakyat.
Pasalnya, Prabowo mengklaim masih ada ketimpangan antara si miskin dan si kaya yang terjadi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri acara pembekalan relawan pendukung Capres-Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Di depan ratusan relawan yang hadir, Prabowo menjelaskan Indonesia sedang dalam keadaan yang tidak beres.
Baca Juga: Menantu Hendropriyono Jadi KSAD, Fadli Zon Setuju Pilihan Jokowi
Sebab, Prabowo melihat di samping melimpahnya kekayaan alam, masyarakatnya tetap banyak yang hidup miskin.
"Bagaimana bisa negara yang ke-6 terkaya di dunia, memiliki kekayaan alam melimpah, tapi rakyatnya masih miskin," kata Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo menyinggung elite-elite yang enggan menunjukkan kondisi sebenarnya ekonomi Indonesia. Ia malah menuding elite-elite hanya sibuk mendahulukan kepentingan pribadi ketimbang rakyat.
"Elitenya selalu mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Elite selalu berbicara semua bagus, semua bagus. Kalian yang tahu, kalian yang bisa jawab bagaimana pemerintahan," ujarnya disambut teriakan dari para relawan.
Prabowo memaparkan, elite-elite yang sekarang sedang memimpin lebih suka mengungkapkan klaim bahwa angka pengangguran terus menurun, ekonomi terus membaik, pun biaya untuk kehidupan sehari-hari sering disebut cukup.
Baca Juga: Wiranto: Bilang Demo Agama, Tapi Malah Teriak Dukung Capres
"Banyak elite-elite itu banyak lagaknya, (kalau) orang Medan bilang, 'banyak lagaknya'. Banyak lagaknya dan banyak menipunya. Di Indonesia orang tambah pintar kadang-kadang tambah pintar bohong, tambah pintar mencuri.”