Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Letjen Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang baru di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018) pukul 9.10 WIB. Andika dilantik menggantikan Jenderal Mulyono yang sudah memasuki masa pensiun awal 2019.
Pelantikan Andika berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD.
Setelah pembacaan Keppres, acara dilanjutkan dengan pengucapan sumpah jabatan. Presiden Jokowi yang memandu pengucapan jabatan dan diikuti oleh Andika.
"Saudara Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa, apakah saudara beragama Islam? Apakah saudara bersedia mengambil sumpah menurut agama Islam?," tanya Jokowi.
Baca Juga: Tergiur Janji Manis Waria, Siti Lemas Kehilangan Duit Jutaan
Setelah bersedia diambil sumpah, Andika Perkasa berjanji akan setia kepada negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Serta menjalankan segala persturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Jokowi diikuti Andika.
"Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaiknya dan penuh tanggung jawab," lanjut Andika.
Selain itu, Andika juga berjanji akan menjunjung tinggi sumpah prajurit.
Setelah pengucapan sumpah, acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menkopolhukam Wiranto ikut menjadi saksi dalam penandatanganan berita acara.
Baca Juga: Hari Ini Pasangan Pembunuh Wanita dalam Lemari Dibawa ke Jakarta
Acara dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 98/TNI Tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Tinggi Perwira TNI.
Kini, pangkat Andika sudah menjadi Jenderal TNI sesuai dengan Keppres yang ditandatangani Jokowi Rabu 22 November 2018.
Ibu Negara Iriana, sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan pejabat negara ikut menyaksikan proses pelantikan.
Mereka di antaranya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.