Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengakui saat ini Pemprov DKI sedang gencar untuk melakukan pembangunan tanggul di Pantai Utara Jakarta. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi air laut yang diprediksi akan naik ke daratan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto memperkirakan pada tahun 2025, air laut di Tanjung Priok akan meninggi dan akan meluber hingga Bundaran Hotel Indonesia. Kenaikan muka air laut itu merupakan dampak dari perubahan iklim.
Anies mengatakan, penurunan permukaan tanah di kawasan pesisir utara memang sangat memprihatinkan. Untuk itu, Anies akan melanjutkan pembangunan tanggul pantai di kawasan pesisir.
"Karena itu mengapa di sana dibangun program NCICD dengan pemerintah pusat untuk tanggul di pantai itu akan kita teruskan, kita akan tuntaskan. Harapannya untuk menjaga dan mengamankan," kata Anies saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2018) malam.
Tak hanya membangun tanggul, Anies juga telah menyiapkan langkah penanggulangan penurunan permukaan tanah. Salah satunya dengan membangun drainase vertikal.
Anies mengklaim, dengan pembangunan drainase vertikal maka cadangan air tanah akan kembali terisi. Sehingga, penurunan permukaan tanah dapat berkurang.
"Selama pengambilan air tanah terus dilakukan dan air tidak dimasukkan ke dalam tanah maka kita juga akan merasakan penurunan. Itu sebabnya mengapa sekarang kita masif menyiapkan drainase vertikal," ungkap Anies.
Meski demikian, Anies enggan mengomentari lebih lanjut mengenai ramalan Prabowo soal air laut yang akan sampai ke Bundaran HI.
Menurut Anies, menyiapkan program antisipasi itu merupakan tugasnya sebagai pemimpin ibu kota.
"Saya enggak komentar soal ramalan. Saya menyiapkan tentang program yg memang sudah direncanakan oleh pemerintah. Jadi itu tugas saya bekerja di situ," pungkasnya.