Suara.com - Agus Ruhimin (18) warga Desa Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah tega membacok ibu kandungnya Yoyibah (46) hingga tewas.
Sebelum membacok ibu kandungnya, Agus mengaku mendapatkan bisikan gaib sebelum tega melakukan perbuatan keji itu ke ibu kandungnya.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandi Sitepu mengatakan bahwa polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban maupun pelaku di Desa Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan.
"Berdasar keterangan pihak keluarga, pelaku pernah mengalami gangguan jiwa dan menjalani perawatan di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat [RPSBM]. Saat ini pelaku sudah diamankan untuk penyidikan lebih lanjut," kata Kapolres Ferry Sandi Sitepu di Pekalongan, Jateng, Rabu (21/11/2018).
Kapolres yang didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Supardi itu mengatakan selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sebilah sabit dan bendo.
"Kami akan melibatkan psikolog ataupun dokter spesialis jiwa untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka. Korban tewas dengan sejumlah luka bacok di kepalanya," katanya.
Saksi Mutchirin mengatakan saat itu, dirinya sedang menonton televisi di ruang belakang rumah.
"Namun, tiba-tiba saya mendengar ada suara mencurigakan dari arah kamar mandi. Setelah dicek ternyata sang ibu sudah bersimbah darah. Di sisi korban ada Agus Ruhin sambil memegang senjata tajam jenis sabit dan bendo (pisau besar)," katanya.
Mutchirin yang juga kakak pelaku mengatakan dirinya sempat bertanya kepada adiknya, kenapa tega membunuh ibu mereka.
"Namun, dari ucapan adiknya karena katanya dia mendengar ada bisikan suruh membunuh ibunya," katanya.
Setelah itu, kata dia, tersangka sempat mau melarikan diri namun langsung dihentikannya.
"Saya sempat berteriak minta tolong dan didengar oleh ayah beserta para tetangga. Setelah itu, adiknya diamankan dan kami menghubungi polisi," katanya. (Antara)