Timses Ingin Gaji Guru Naik Rp 20 Juta, Prabowo: Duit dari Mana?

Rabu, 21 November 2018 | 13:58 WIB
Timses Ingin Gaji Guru Naik Rp 20 Juta, Prabowo: Duit dari Mana?
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan tim suksesnya ternyata memunyai penilaian berbeda soal kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, Selasa (20/11), sempat mengatakan kubunya akan menaikkan gaji para guru menjadi Rp 20 juta per bulan.

Namun, Prabowo justru mempertanyakan kesanggupan negara untuk memenuhi kenaikan gaji guru tersebut.

"Kenaikan ini, kenaikan itu, uangnya dari mana? " kata Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Baca Juga: Penonton Rekonstruksi Pembunuhan Gaban Murka: Haris Biadab!

Menurutnya, apabila negara terus menaikkan anggaran, yang terjadi malah pemerintah terus berutang kepada pihak asing. Bahkan, dirinya sempat menyebut Indonesia berutang Rp 1 triliun per harinya.

Oleh karena itu, Prabowo enggan menebarkan janji-janji yang diperkirakannya tidak bisa dipenuhi oleh kemampuan negara Indonesia sendiri.

"Kita utang terus. Setiap hari utang kita Rp 1 triliun. Jadi kalau saya umbar janji ini, janji itu kan saya bohong kepada rakyat," pungkasnya.

Untuk diketahui, Mardani Ali Sera menjelaskan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia kini masih perlu diperbaiki. Salah satu unsur yang mampu memperbaiki kondisi pendidikan menurut Mardani ialah menaikan gaji para guru di Indonesia.

Apabila pemerintah dapat menaikkan gaji guru Rp 20 juta, Mardani menilai akan meningkatkan kualitas guru Indonesia.

Baca Juga: Daftar Sementara Peserta MotoGP 2019, Ada Pebalap Indonesia

Hal tersebut lantaran nantinya pemerintah bisa menyeleksi guru-guru yang terbaik. Terlebih kata Mardani jika hal tersebut dapat terwujud, tak menutup kemungkinan ada banyak guru dari luar negeri yang akhirnya mengajar ke Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI