Anggota GP Ansor Disambet Samurai Saat Pasang APG di Masjid

Selasa, 20 November 2018 | 21:28 WIB
Anggota GP Ansor Disambet Samurai Saat Pasang APG di Masjid
Ilustrasi korban kasus pembacokan. [Suara.com/Andhiko Tungga Alam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anggota Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Surabaya bernama Bahrawi (63) dikeroyok dan disambet samurai oleh pelaku misterus pada Selasa (20/11/2018).

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Surabaya periode 2017-2021 H.M Farid Afif menjelaskan aksi penyerangan terhadap Bahrawi diduga dilakukan saat korban sedang memasang alat peraga kampanye di kawasan masjid. Menurutnya korban ketika itu sudah meminta izin, namun tiba-tiba pelaku langsung menyerang menggunakan senjata tajam.

"Pemicunya karena ada orang yang tiba-tiba bawa samurai. Padahal sudah minta maaf tapi kok malah dikeroyok pakai senjata tajam. Kalau dibilang tidak diijin, padahal kita sudah minta ijin terlebih dahulu saat akan memasang Alat Peraga Kampanye," kata Afif seperti dikutip Beritajatim.com, Selasa.

Dia pun menduga pelaku pembacokan itu merupakan orang suruhan dari partai politik tertentu.

Baca Juga: Mayat dalam Lemari, Pembunuh Iin Puspita Ditangkap Gara-gara Ini

"Jadi kalau indikasi atau dugaan itu banyak sekali kemungkinan ini suruhan dari partai politik yang lain. Atau kedua karena salah paham atau yang ketiga ini karena ada persoalan khilaf. Yang jelas kalau karena orang ini gila, maka tidak mungkin," jelas Afif.

Lanjutnya karena hal ini adalah pengeroyokan. Jadi tidak mungkin jika semuanya gila lantas tidak sengaja melakukan pengeroyokan tersebut.

"Satu orang ketika melakukan pembacokan terhadap paman saya, mungkin ada indikasi gila. Tapi kalau dikeroyok tapi ini ada rencana atau perencanaan."kata dia.

Dia pun meminta agar polisi segera mengusut kasus tersebut dan menangkap pelakunya. Dia pun mengaku tak bisa menoleransi pembacokan terhadap korban yang dilakukan di masjid. 

"Kami sangat menyesalkan hal ini. Kedua kami berharap pada kepolisian Pelabuhan Tanjung Perak khususnya pak Kapolrestabes agar serius menyikapi masalah ini karena ini adalah pembunuhan berencana, yang mana ini kriminal dan tidak bisa dimaafkan dan harus dihukum seberat-beratnya," kata dia.

Baca Juga: Facebook dan Instagram Tumbang di Sejumlah Negara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI