Suara.com - Ciktuti Iin Puspita, perempuan berusia 23 tahun, ditemukan tewas di dalam lemari kamar indekos yang berada di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).
Penemuan mayat gadis yang berprofesi sebagai pemandu karaoke tersebut berawal dari kecurigaan sang penjaga indekos bernama Rofik.
Rofik awalnya mencurigai karena pendingin ruangan alias AC dan lampu dalam kamar yang disewa Iin Puspita sudah tiga hari terakhir terus menyala.
"Rofik dekat dengan Iin. Makanya dia curiga, kok dua sampai tiga hari terakhir AC dan lampu kamar Iin selalu menyala. Iin juga tak keluar kamar. Terus, ada bau busuk juga,” kata Ketua RT3 Mamnun (52).
Baca Juga: Aksi Jakmania Bikin Hati Pelatih Persija Meleleh
Rofik lantas mencoba mengetuk pintu kamar Iin Puspita tapi tak berbalas. Ia akhirnya memanggil dua penjaga indekos lain bernama Wahyu dan Anita.
Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB, mereka bertiga mendobrak pintu kamar. Setelah sempat mencari di kamar mandi dalam kamar, mereka mendapati Iin Puspita sudah menjadi mayat dalam lemari baju.
Mamnun mengakui tidak mengenal Lin secara dekat. Maka dari itu, ia tidak bisa menjelaskan detail kepribadian Iin Puspita.
Kasat Reskrim Polres Jaksel Komisaris Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, polisi langsung melakukan pemeriksaan di lokasi setelah mendapat pelaporan.
"Kami temukan tindak pidana pembunuhan dan kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kejadian tersebut," kata Andi.
Baca Juga: Beda 15 Tahun, Memang Fadel Islami Tak Risih Pacari Muzdalifah?
Namun, Andi belum bisa menjelaskan secara detail luka-luka yang ada di tubuh korban.