Miliki Strategi Mumpuni, Sandiaga: SBY Dibutuhkan di Penghujung

Senin, 19 November 2018 | 23:30 WIB
Miliki Strategi Mumpuni, Sandiaga: SBY Dibutuhkan di Penghujung
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomer urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku tak masalah dengan keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru akan mengampanyekan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno pada Maret 2019, mendatang.

Sandiaga Uno mengaku bersyukur jika SBY mau terjun langung untuk ikut memenangkan dirinya bersama Prabowo di Pilpres 2019. Dia tak meragukan rekam jejak SBY di dunia politik karena sudah dua periode menjabat presisden.

"Kita sangat mensyukuri dan kita meyakini bahwa dengan Pak SBY akan turun. Ini momentumnya akan terasa, karena beliau sudah berkampanye memiliki track record yang prima, track record beliau di 2004 dan 2009 itu perfections, Pak Prabowo tadi bilang masters of strategy," kata Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).

Sandiaga Uno menilai keputusan SBY yang memulai menyalakan mesin partainya di pada Maret, tahun depan itu sudah pasti berdasarkan perhitungan dan pertimbangan yang matang. Baginya keterlibatan SBY yang menjadi tim pemenangan ini akan menciptakan momentum yang luar biasa.

Baca Juga: Bhayangkara Tekuk Persipura, McMenemy: Puas Mengalahkan Tim Kuat

"Nanti Insyaallah Pak SBY satu bulan terakhir ikut turun bersama kita, ini akan meningkatkan tentunya luar biasa momentum yang diciptakan begitu Pak SBY turun bersama-sama kita," imbuhnya.

Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa dirinya telah belajar dari pengalamannya berkampanye saat Pilkada DKI terkait sentimen dan momentum. Menurutnya, kekinian apa yang dilakukan pihaknya yakni tengah fokus menjaga sentimen positif berkaitan dengan isu ekonomi.

Kemudian, lanjut Sandiaga Uno, pihaknya baru akan menjabarkan rencana kerja dan solusi atas pondasi yang telah dibangunnya. Oleh karena itu, menurutnya keberadaan SBY di penghujung waktu jelang Pilpres nanti sangatlah dibutuhkan.

"Waktu di DKI juga seperti itu, semua menghujat Anies-Sandi, semua bilang enggak ada peluang. Tapi kita mendesain kampanye kita seperti itu bahwa kita bangun dulu pondasinya, setelah kita tau diagnosa problemnya kita layer atasnya dengan tawaran rencana kerja dan solusinya baru kita bush amplify satu setengah bulan terakhir, dan Pak SBY sangat-sangat tepat paling dibutuhkan itu di penghujung," pungkasnya.

Baca Juga: Percayakan SBY, Jubir Prabowo: Jangan Ajari Bebek Berenang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI