Menaker: Siapkan SDM Hadapi Revolusi Industri 4.0

MN Yunita Suara.Com
Senin, 19 November 2018 | 17:40 WIB
Menaker: Siapkan SDM Hadapi Revolusi Industri 4.0
Dunia pendidikan dan industri harus kerjasama hadapi Revolusi Industri 4.0. (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri mendorong kalangan civitas akademika atau lembaga pendidikan agar bersinergi dengan industri/dunia usaha menghadapi tantangan dan peluang menyambut revolusi industri 4.0.

"Semakin tinggi partisipasi industri, maka akan semakin tumbuh tingkat keberhasilan investasi SDM , " ujar Hanif dalam seminar hubungan industrial kompetensi lulusan politeknik di era revolusi industri 4.0 bertema "Revolusi Industri 4.0 Indonesia harus siap untuk peluang dan tantangan khususnya di bidang ketenagakerjaan" di Jakarta, Senin (19/11/2018).

Ia menjelaskan dijadikannya tingkat pendidikan sebagai salah satu indikator bagi pekerja dalam memperoleh pekerjaan membuat kualitas tenaga kerja Indonesia masih perlu diperbaiki. Salah satu upaya menguatkan peran strategis dari lembaga pendidikan yakni melalui pembelajaran langsung (live education) sehingga dapat meningkatkan kompetensi serta sinergitas dan kolaborasi dengan dunia industri. 

Saat ini Kemnaker sedang merumuskan grand design pelatihan vokasi nasional sebagai langkah strategis persiapan SDM Indonesia di era revolusi industri 4.0. Beberapa cara ditempuh yakni melakukan revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan pembaharuan sertifikasi kompetensi. 

Baca Juga: Hadapi Ekonomi Digital, Kemnaker Siapkan Generasi Muda Indonesia

“Saya berharap kepada semua pihak yang berkepentingan untuk bisa memanfaatkan momentum revolusi industri ini untuk bergerak bersama menciptakan harmonisasi dalam membangun hubungan industrial yang kondusif,“ katanya.

Untuk itu ia mengajak dunia usaha agar dapat terus bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk investasi sebanyak mungkin SDM agar memiliki kualitas yang baik, jumlah SDM yang memadai, dan persebaran SDM merata di berbagai daerah.

"Tanpa tiga hal tersebut, masa depan kita semakin berat. Maka kita harus siapkan SDM menjadi SDM unggul dan memiliki daya saing yang baik. Jadi ekonomi kita bisa tumbuh secara produktif dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan," tambah Hanif.

Ia juga berharap hasil seminar menciptakan pemikiran serta terobosan untuk membuat iklim ketenagakerjaan menjadi lebih baik serta mendorong inovasi yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi.

Direktur Polteknaker, Retna Pertiwi mengungkapkan adanya revolusi industri 4.0 membuat kebutuhan akan tenaga kerja yang responsif,  memiliki ketrampilan, karakter, kreatif, kolaboratif dan kontributif terhadap perubahan tersebut makin meningkat.

Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Kemnaker, Hanif Lantik Pejabat Baru

Turut hadir dalam seminar tersebut, Sekjen Kemnaker, Khairul Anwar, Dirjen PHI Jamsos, Haiyani Rumondang, Staf ahli, Irianto Simbolon, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS), Bomer Pasaribu, Widyaiswara Sahat Sinurat, Direktur Pengupahan, Adriana, Direktur Persyaratan Kerja Siti Junaedah, Direktur Polteknaker, Retna Pertiwi dan 150 peserta seminar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI