Suara.com - Hampir semua pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto berantakan dan tidak sesuai dengan data. Hal itu dinyatakan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Hal ini disampaikan Ngabalin terkait pernyataan Prabowo yang menyebut hanya 1 persen orang Indonesia yang menikmati kekayaan dalam negeri.
"Kalau Pak Prabowo kan hampir semua pernyataan berantakan, nggak pakai data," ujar Ngabalin di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Jalan Veteran 16, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).
Ngabalin kemudian menyinggung Ketua Umum Partai Gerindra yang sudah 'kebelet' untuk menjadi pemimpin Indonesia. Kata dia, segala cara tengah digunakan oleh Prabowo.
Baca Juga: Kampanyekan Prabowo Maret 2019, Demokrat Klaim Strategi Khusus
"Boleh jadi penguasa, jadi pemimpin, ingin berkuasa, tapi jangan kebelet," kata politikus Partai Golkar itu.
Pernyatan Prabowo soal kekayaan Indonesia hanya dinikmati 1 persen penduduk disampaikan saat menyambangi Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (17/11). Saat itu Prabowo mengklaim bahwa data tersebut bersumber dari Bank Dunia.