Presiden Trump telah berbicara dengan CIA tentang temuannya.
"Kami akan memiliki laporan yang sangat lengkap selama dua hari ke depan, mungkin Senin atau Selasa," katanya kepada wartawan.
Sekutu Trump, Senator Republik Lindsey Graham, mengatakan, dia tidak percaya sanggahan yang disampaikan Putra Mahkota.
"Jika dia akan menjadi wajah Arab Saudi maju, saya pikir kerajaan akan mengalami kesulitan di panggung dunia," katanya kepada NBC.
Baca Juga: Turki Klaim Bagikan Rekaman Pembunuhan Jamal Khashoggi
Seperti diketahui, CIA dilaporkan telah menyimpulkan, Pangeran Mahkota Saudi kuat berada di belakang pembunuhan itu tetapi Gedung Putih belum mendukung penilaian itu.
Arab Saudi telah menyebut klaim itu palsu dan menyangkal bahwa Putra Mahkota Muhammad bin Salman mengetahui pembunuhan itu.
Khashoggi, seorang kritikus terkemuka dari pemerintah Saudi, tewas setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu untuk mendapatkan dokumen pernikahan.
Pihak Arab Saudi mengatakan, terbunuhnya Khashoggi sebagai hasil aksi kejahatan terencana.
Bahkan, pendukung di Kongres AS telah menekan Presiden Trump untuk memberikan tanggapan yang lebih keras terhadap pembunuhan itu. Namun, karena berkaitan dengan Arab Saudi sebagai mitra kunci di Timur Tengah, mungkin menjadi hal yang membuat Trump enggan melakukannya. [BBC/Fox News/NBC]
Baca Juga: Begini Pandangan Putra Mahkota Saudi Tentang Jamal Khashoggi