Suara.com - Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu diduga menggunakan suap Rp 550 juta untuk membantu mengamankan kasus hukum sang istri. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Remigo Yolando Berutu sebagai tersangka.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, uang suap yang diterima oleh Remigo Yolando Berutu total senilai Rp 550 juta. Ia menduga uang itu akan digunakan untuk kepentingan pribadi, salah satunya adalah membantu mengamankan kasus yang membelit sang istri.
"Uang tersebut diduga digunakan untuk keperluan pribadi bupati, termasuk untuk mengamankan kasus yang melibatkan istri bupati yang saat ini sedang ditangani penegak hukum di Medan," kata Agus saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu (18/11/2018).
Meski demikian, Agus enggan menjelaskan lebih lanjut kasus apa yang dimaksud olehnya yang sedang membelit istri Remigo Yolando Berutu. Agus mengakui, hingga kini timnya masih mempelajari kasus itu.
Baca Juga: Kronologis Penangkapan Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu
"Sedang kami pelajari kasusnya apa, sedang ditangani oleh penegak hukum siapa, ini sedang kami dalami," ungkapnya.
Untuk informasi, Remigo Yolando Berutu ditangkap dalam OTT pada Minggu dini hari. Selain Remigo, KPK juga menangkap 5 orang lainnya di 3 kota terpisah, yakni Medan, Jakarta dan Bekasi.
Selain Remigo Yolando Berutu, dua orang lainnya yang turut ditetapkan sebagai tersangka adalah Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pakpak Bharat David Anderson Karosekali dan pihak swasta yakni Hendriko Sembiring.
Atas perbuatannya, Remigo Yolando Berutu dan dua tersangka lainnya disangkakan pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah ke dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 65 ayat (1) KUHP.
Baca Juga: Bupati Pakpak Bharat Terima Pelicin Rp 550 Juta dalam 2 Hari